Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India mengerahkan lebih dari 10.000 personel polisi dan melakukan penataan pada bekas rumah pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, pada Minggu, 23 Februari 2020 bagian dari menyambut kunjungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Trump akan berada di India selama dua hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Trump mendarat di kota Ahmedabad pada Senin, 24 Februari 2020 dan memberikan pidato di hadapan 100.000 orang di Stadion Kriket di kota itu. Dalam kunjungannya, Trump dijadwalkan singgah ke objek wisata Taj Mahal, melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi Pemerintah India dan pelaku usaha di Ibu Kota New Delhi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Donald Trump mengunjungi rumah mendiang Mahatma Gandhi. Sumber: Thesatorireport.com
Menurut polisi yang bertugas, ada sedikit kendala dalam persiapan penyambutan Trump ini, yakni pintu masuk VIP Stadion Kriket yang akan digunakan untuk pidato roboh karena angin kencang. Untungnya, dapat segera diperbaiki oleh petugas.
Menjelang kedatangan Trump itu, sejak Minggu, 23 Februari 2020, aparat kepolisian India sudah disebar ke seluruh kota. Sejumlah pekerja juga dikerahkan untuk membersihkan bekas rumah Gandhi di Sabarmati Ashram. Petugas kebersihan menyirami halaman rumah dan mengecat dindingnya agar terlihat indah.
"Bangunan ini sedang dibersihkan dan diperindah. Tentu saja tetap indah dalam kesederhanaannya," kata Kartikeya Sarabhai, seorang wali organisasi yang bertanggung jawab atas bangunan bersejarah itu.
Sarabhai mengatakan Trump yang mengunjungi bangunan itu, diberikan kesempatan charkha, yakni sebuah alat pemintalan tradisional yang digunakan oleh Gandhi. Trump juga diberikan salinan autobiografi Ghandi.
Gandhi adalah ulama dan politikus asal India. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris, tanpa kekerasan.
SAFIRA ANDINI | REUTERS