Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai British Airways pada Selasa, 6 Juli 2022, mengungkap banyak membatalkan penerbangan selama musim panas ini. Penyebabnya, meluasnya gangguan di sejumlah bandara akibat kekurangan pegawai dan naiknya permintaan untuk melakukan perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
British Airways mengatakan mengurangi jadwal penerbangan periode April – Oktober 2022 sebanyak 11 persen. Sebelumnya pada Mei 2022, ada 10 persen penerbangan yang terpaksa dibatalkan.
“Industri penerbangan secara keseluruhan terus mengalami period penuh tantangan dalam sejarah mereka. Sayangnya, menjadi penting untuk membuat sejumlah pengurangan,” kata Juru bicara British Airways.
Ilustrasi British Airways. Sumber: Reuters UK
British Airways memastikan telah menghubungi para calon penumpang untuk meminta maaf atas hal ini. Maskapai itu, pun menawarkan apakah penerbangan mereka yang dibatalkan mau di pesan ulang (dengan tanggal berbeda) atau uang kembali.
Surat kabar The Telegraph mewartakan pada Senin malam, 4 Juli 2022, kalau British Airways telah membatalkan lebih dari 650 penerbangan di bandara Heathrow, London dan bandara Gatwick untuk tujuan penerbangan ke tempat-tempat liburan di Spanyol, Portugal dan Yunani. Pembatalan ini telah berdampak pada 105 ribu pelancong.
British Airways belum mau mengomentari pemberitaan Telegraph tersebut. Maskapai dan bandara di penjuru Eropa sedang terseok-seok untuk tetap bertahan paska-pandemi Covid-19 melayani para pelancong yang ingin berlibur. Kondisi ini telah membuat kekacauan bagi para pelancong dan memaksa bandara Heathrow dan Gatwick untuk membatasi kapasitas mereka.
Pada akhir pekan lalu, Pemerintah Inggris menyerukan pada sejumlah maskapai agar menjalankan jadwal penerbangan yang semestinya selama musim panas ini demi menghinari kekacauan di bandara-bandara selama musim liburan.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.