Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Rio de Janeiro – Sekelompok orang melemparkan bom molotov ke kantor grup komedi Brasil, Porta dos Fundos, di ibu kota Rio de Janeiro, pada malam Natal, 24 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden ini terjadi setelah kelompok komedi itu meluncurkan sebuah film kontroversial di layanan movie on demand Netflix yang menggambarkan Yesus sebagai seorang gay.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan film bertema komedi yang berjudul “The First Temptation of Christ” dan berdurasi 46 menit.
Film itu menggambarkan Yesus membawa pulang seorang teman prianya yang bernama Orlando untuk bertemu Holy Family.
Film ini memicu petisi dari sektiar dua juta orang, yang meminta agar Netflix mencabut film itu dari layanannya karena dianggap menyinggung perasaan umat Kristen.
“Kelompok komedi itu menyebut seorang petugas keamanan berhasil mengatasi api di kantor dan tidak ada yang terluka,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 25 Desember 2019.
Polisi Brasil belum menjelaskan pelaku dan motifnya. Manajemen Netflix juga enggan berkomentar soal ini.
“Pada 24 Desember pagi menjelang Natal, markas Porta dos Fundos menjadi korban serangan bom molotov, yang dilemparkan ke gedung tempat kantor kami,” begitu pernyataan kelompok itu di akun Twitter.
Kelompok ini pernah memenangkan International Emmy untuk karya liburan 2018.
“Kami akan terus berjalan, bersatu, lebih kuat, lebih terinspirasi, dan percaya diri bahwa negara ini akan bertahan menghadapi badai kebencian dan cinta akan bertahan bersama kebebasan berbicara,” kata komedi.
Rekaman kamera closed circuit television atau cctv yang berada di sekitar lokasi telah diserahkan kepada petugas keamanan untuk diselidiki.
Brasil merupakan negara dengan penduduk Katolik terbesar dan kegiatan keagamaan berkembang serta pengaruh politik yang meningkat.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pernah mengatakan lebih suka putranya meninggal daripada menjadi gay. Dia juga menyebut dirinya seorang homofobia yang bangga.
Pada awal 2019, dia telah menghentikan sejumlah pendanaan pemerintah untuk sejumlah film termasuk yang bertema LGBT.
Keputusan Bolsonaro itu kemudian dinyatakan tidak sah oleh pengadilan federal.
Baru-baru ini, putranya Eduardo Bolsonaro, menyebut karya Natal dari kelompok komedi Porta dos Fundos sebagai sampah lewat akun Twitter. Dia menyebut film itu tidak mewakili masyarakat Brasil.
Media Rio Times dari Brasil melansir tiga pria dengan jaket tudung, yang melempar bom molotov ke kantor Porta dos Fundos, mengklaim dirinya sebagai Komando Nasional Perlawanan Popular Fundamentalis atau Nationalist Popular Insurgency Fundamentalist Commando. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan bom molotov itu lewat rekaman video yang diunggah di sosial media.