Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kerabat Bashar al Assad Ditangkap saat Mencoba Kabur dari Lebanon

Istri dan anak perempuan dari salah satu sepupu Presiden Suriah Bashar al Assad yang digulingkan ditangkap pada Jumat di bandara Beirut, Lebanon

28 Desember 2024 | 12.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
PejuangSSuriah berpatroli di jalan, setelah perbedaan pendapat muncul di kota Homs, Suriah, 26 Desember 2024. Empat belas anggota polisi Suriah tewas dalam "penyergapan" oleh pasukan yang setia kepada pemerintah serta demonstrasi dan jam malam di tempat lain menandai kerusuhan paling luas sejak Bashar al-Assad digulingkan lebih dari dua minggu lalu. REUTERS/Khalil Ashawi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Istri dan anak perempuan dari salah satu sepupu Presiden Suriah Bashar al Assad yang digulingkan ditangkap pada Jumat di bandara Beirut, di mana mereka berusaha terbang dengan paspor palsu, kata pejabat peradilan dan keamanan Lebanon seperti dilansir Al Arabiya pada Sabtu 28 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Reuters, paman Assad berangkat sehari sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rasha Khazem, istri Duraid Assad – putra mantan Wakil Presiden Suriah Rifaat Assad yang juga paman Bashar Assad – dan putri mereka, Shams, diselundupkan secara ilegal ke Lebanon dan mencoba terbang ke Mesir ketika mereka ditangkap. Hal ini diungkapkan lima pejabat Lebanon yang mengetahui kasus ini.

Mereka ditahan oleh Keamanan Umum Lebanon. Rifaat terbang sehari sebelumnya dengan paspor aslinya dan tidak dihentikan, kata para pejabat.

Para pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang untuk membahas kasus ini secara terbuka.

Jaksa federal Swiss pada Maret mendakwa Rifaat atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan karena diduga memerintahkan pembunuhan dan penyiksaan lebih dari empat dekade lalu.

Rifaat al Assad, saudara laki-laki ayah Bashar al Assad, Hafez al Assad, mantan penguasa Suriah, memimpin unit artileri yang menembaki Kota Hama dan membunuh ribuan orang, membuatnya mendapat julukan “Penjagal Hama.”

Awal tahun ini, Rifaat Assad didakwa di Swiss atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sehubungan dengan serangan ke Hama.

Puluhan ribu warga Suriah diyakini memasuki Lebanon secara ilegal pada malam jatuhnya Assad awal bulan ini, ketika pasukan pemberontak memasuki Damaskus.

Pejabat keamanan dan peradilan Lebanon mengatakan bahwa lebih dari 20 anggota Divisi 4 Tentara Suriah yang terkenal kejam, perwira intelijen militer dan pihak lain yang berafiliasi dengan pasukan keamanan Assad ditangkap sebelumnya di Lebanon. Beberapa dari mereka ditangkap ketika mencoba menjual senjatanya.

Kantor kejaksaan Lebanon juga menerima pemberitahuan Interpol yang meminta penangkapan Jamil al-Hassan, mantan direktur intelijen Suriah di bawah pemerintahan Assad. Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Lebanon akan bekerja sama dengan permintaan Interpol untuk menangkap al-Hassan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus