Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji coba pesawat tanpa awak atau drone bunuh diri yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Dilansir dari Reuters, Kim Jong Un mengatakan kendali drone dan kemampuan AI harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan senjata modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kim Jong Un memeriksa pesawat pengintai tak berawak baru yang mampu mendeteksi berbagai target taktis dan aktivitas musuh di darat dan di laut. "Bidang peralatan tak berawak dan kecerdasan buatan harus menjadi prioritas utama dan dikembangkan dalam memodernisasi angkatan bersenjata," ujar Kim Jong Un yang dikutip oleh KCNA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korea Utara yang bersenjata nuklir juga secara resmi meluncurkan pesawat peringatan dini udara untuk pertama kalinya. Senjata ini dapat meningkatkan sistem pertahanan udara Korea Utara nya yang sudah tua.
Foto-foto yang diterbitkan oleh media pemerintah menunjukkan Kim Jong Un menaiki tangga menuju pintu sebuah pesawat besar dengan empat mesin dan kubah radar yang dipasang di badan pesawat. Ia mengamati pesawat itu terbang rendah.
Dengan menggunakan citra satelit komersial, analis sebelumnya melaporkan bahwa Korea Utara sedang mengubah pesawat kargo Il-76 buatan Rusia untuk peringatan dini. Pesawat semacam itu akan membantu menambah sistem radar darat yang dimiliki Korea Utara. Terkadang sistem itu dibatasi oleh medan pegunungan di semenanjung, kata Institut Internasional untuk Studi Strategis London dalam sebuah laporan pada September lalu.
Menurut KCNA, drone baru Korea Utara itu mampu melacak dan memantau berbagai target strategis dan aktivitas pasukan musuh di darat dan laut. Sedangkan drone serang akan digunakan untuk berbagai misi serangan taktis. KCNA mencatat bahwa kedua sistem drone tersebut telah dilengkapi dengan kecerdasan buatan baru.
"Kim Jong Un setuju memperluas kapasitas produksi peralatan tak berawak dan kecerdasan buatan dan menekankan pentingnya menciptakan rencana jangka panjang bagi Korea Utara untuk mengembangkan pesawat nirawak cerdas dengan cepat yang merupakan tren peperangan modern," kata KCNA dilansir dari Al Jazeera.
Gambar dari uji coba yang dilakukan pada hari Selasa dan Rabu dikatakan menunjukkan pesawat tak berawak serang berhasil menyerang target darat, termasuk kendaraan militer. Foto-foto tersebut menandai pertama kalinya pesawat semacam itu diresmikan oleh Korea Utara, yang dilengkapi dengan kubah radar di badan pesawat, mirip dengan Peace Eye buatan Boeing yang dioperasikan oleh angkatan udara Korea Selatan.
Korea Selatan berulang kali memperingatkan bahwa Korea Utara mendapat imbalan transfer teknologi dari Rusia, karena mengirimkan ribuan prajuritnya dalam perang dengan Ukraina. Militer Seoul mengatakan pada Kamis bahwa Korea Utara tahun ini telah memasok Rusia dengan tambahan 3.000 tentara serta rudal dan amunisi lainnya.
Pilihan editor: Donald Trump Akui Punya Hubungan Baik dengan Kim Jong Un