Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Konsesi Untuk Orang Islam Syiah

Pelantikan perdana menteri Iran, Jaafar Sharif Emami menggantikan Jamshed Amuzeger. Jaafar melakukan perubahan-perubahan untuk merangkul orang-orang islam berhaluan keras. Muncul partai-partai baru.

9 September 1978 | 00.00 WIB

Konsesi Untuk Orang Islam Syiah
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JAAFAR Sharif Emami, bekas ketua senat Iran tanggal 27 Agustus O lalu secara mendadak diangkat menjadi Perdana Menteri Iran. Perubahan perlerintahan Iran ini jelas tidak bisa dipisahkan dengan kekisruhan berdarah yang melanda Iran secara beruntun sejak awal tahun ini. Catatan polisi menunjukkan bahwa hingga saat pelantikan perdana menteri baru ini, telah jatuh korban hampir 500 jiwa. Salah satu kejadian yang paling banyak menelan korban tentu saja peristiwa pembakaran sebuah bioskop di Abadan pada tanggal 20 Agustus yang lalu. 377 orang mati terbakar dalam gedung tersebut. Mengenai tragedi pembakaran bioskop itu -- sebelumnya, sejumlah restoran, klab malam dan bar, juga telah dimusnahkan -- pihak pemerintah menyalahkan golongan Islam yang fanatik. Tapi Shah sendiri secara terbuka menggunakan kesempatan itu untuk menuduh Uni Soviet sebagai ikut campur dalam urusan dalam negeri Iran. "Saya mempunyai informasi yang cukup untuk membuktikan bahwa para perusuh itu menerima instruksi mereka dari pihak komunis. Rencana itu jelas, mereka ingin membuat Iran menjadi Iranistran." Tindakan keras pemerintah untuk mengatasi pergolakan Islam yang makin keras itu ternyata tidak banyak berhasil. Dikabarkan bahwa sejumlah anak muda bahkan menjadikan diri mereka umpan peluru. Anak-anak muda ini yakin bahwa jika mereka mati di jalan Allah, mereka akan jadi syahid. "Dan tempat para syahid adalah di sorga," kata salah seorang pemuka mereka dalam sebuah khotbah Ramadhan. Perdana menteri yang digantikan oleh Jaafar adalah Jamshed Amuzeger, seorang tokoh politik yang terkenal lewat kegiatannya dalam berbagai kegiatan organisasi negara pengekspor minyak, OPEC. Amuzeger cuma sempat menjadi perdana menteri selama setahun 20 hari. Pukulan terakhir ke alamatnya tiba dua hari sebelum kejatuhannya. Ketika itu, Jumat malam, para jamaah dari berbagai mesjid di Abadan -- tempat terjadinya pembakaran bioskop -- baru saja selesai melakukan sembahyang tarawih. Tiba-tiba saja jamaah itu berubah menjadi kelompok demonstrasi yang tak terkendalikan. Mereka merusak sejumlah toko serta tempat-tempat umum lainnya. Sembari mengamuk, mereka secara terbuka menuduh pemerintahan Amuzeger telah bersekongkol dengan polisi dan pemadam kebakaran yang telah bertindak gagal menghalangi pembakaran bioskop yang menelan 377 jiwa itu. Bangga Pada Leluhur Keadaan yang makin tak terkendalikan inilah yang akhirnya memaksa Amuzeger untuk mengundurkan diri. Kepada penggantinya, Jaafar -- cucu seorang kiyai besar dari Isfahan --Shah meminta agar ia melakukan tindakan rekonsiliasi dengan para pembangkang. "Lakukanlah sesuatu secara maksimal untuk mengikis keprihatinan rakyat," kata Shah pada pidato pelantikannya. Beberapa jam setelah itu, Perdana Menteri Jaafar tampil dengan rencana-rencana kerjanya. Sebagai yang diperkirakan banyak pengamat politik di Teheran, kebijaksanaan baru pemerintah itu sebagian besar dirancang untuk memuaskan orang-orang Islam yang terus bergolak. Langkah pertama yang akan dilakukan oleh Jaafar adalah mengadili pejabat-pejabat yang menjadi sebab bagi terjadinya sejumlah huru-hara. Tidak kurang menarik adalah perubahan tahun Parsi (bermula pada zaman raja Cyrus menjadi tahun Islam (bermula pada hijrah Rasulullah dari Mekah ke Medina). Soal tahun ini, lama menjadi sumber sengketa antara golongan Islam dengan Shan Iran yang terkenal amat bangga dengan leluhurnya raja Parsi zaman dahulu kala itu. Untuk pertama kalinya, pemerintah Iran juga mempunyai sebuah kementerlan yang khusus mengurusi agama dan wakaf. Dengan kementerian baru ini diharapkan bahwa keluhan orang-orang Islam itu bisa segera tertampung. Salah satu langkah dari kementerian ini, kabarnya, adalah melakukan kontak permulaan dengan tokoh-tokoh Islam Iran yang sejak lama mengungsi ke Irak atau Llbanon. Belum banyak yang diketahui mengenai kontak ini, tapi pihak Islam nampaknya masih amat berhati-hati menilai hari-hari pertama Perdana Menteri Jaafar. Berita terakhir menyebutkan bahwa selain sejumlah tuntutan yang bersifat keagamaan yang sejak lama telah mereka lontarkan, orang-orang Islam berhaluan keras itu juga kini meminta agar Iran menghentikan hubungan dagangnya dengan Israel. Tuntutan ini dinilai oleh para pengamat politik sebagai bukti adanya kera sama yang erat antara para pembangkang Islam itu dengan gerilyawan Palestina. Hal ini sudah sejak lama disinyalir oleh Shah. Di hari-hari pertama pemerintahan Jaafar, pada awal suatu kebijaksanaan baru Shah Iran, sudah tentu sulit untuk mengemukakan suatu dugaan mengenai hari depan yang dekat. Namun yang pastl, orang-orang Islam berhaluan keras itu tidak akan tinggal diam dan puas dengan yang mereka capai sekarang. Pasti mereka akan melakukan konsolidasi. Dan pada gilirannya hal ini akan menimbulkan pula reaksi dari orangorang Iran -- juga Islam, tapi lebih moderat -- yang ingin melihat pembaharuan dan kemajuan yang dilakukan Shah itu tidak mendapat hambatan. Tanda-tanda ke arah konflik itu sudah mulai terlihat hari-hari ini. Hanya dua jam setelah Perdana Menteri Jaafar mengumumkan rencana politiknya pemilu yang bebas, pembebasan tahanan politik, kebebasan berkumpul dan menyatakan pendapat -- sejumlah partai baru sudah mulai bermunculan. Dan partai-partai yang beraneka ragam ini bukan mustahil bakal menjadi sumber bagi timbulnya konflik antara mereka dengan orang-orang Islam yang keras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus