Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korban Indonesia

Muhamad ramadhan, orang indonesia, tewas bersama 14 orang yang akan menyerahkan bantuan di bosnia. insiden itu menghambat bantuan lewat darat. lukman harun tak mau ambil risiko.

3 Oktober 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG Indonesia tewas di Bosnia? Berita Reuters menyatakan sebuah konvoi bantuan kemanusiaan yang menuju Kota Mostar, di barat Sarajevo, digempur artileri Serbia, Kamis pekan lalu. Ada 12 orang pria dan 2 wanita petugas perawat dalam konvoi itu. Nahas, tiga meter di depan gerbang markas polisi militer Mostar, sebuah peluru meriam howitzer 155 mm jatuh meledak. Lima orang tewas seketika, dua menyusul di rumah sakit. Dari tujuh korban itu diketahui salah satunya bernama Muhamad Ramadhan, orang Indonesia Pelacakan perkembangan berita selanjutnya sangat sulit. Dari Dewan Pertahanan Kroasia-Bosnia hanya diperoleh kabar bahwa konvoi itu baru saja diperiksa oleh petugas Kroasia. Selain membawa obat dan bahan makanan, konvoi itu melengkapi diri dengan sejumlah senapan Kalasnikov, dan peluncur granat. Adapun para korban dimakamkan di Masjid Besir Baba, di Mostar. Dokumen di jip yang hancur itu menyatakan komandan konvoi bernama Ibu Omer Babic, seorang anggota paramiliter Travnik, Bosnia bagian tengah. Sedangkan bantuan yang dibawa oleh kelompok muslim Inggris ini diupayakan oleh lembaga bantuan kemanusiaan untuk muslim Bosnia-Hercegovina. Wakil lembaga ini pernah juga mampir ke Indonesia bulan lalu Karena insiden Mostar ini, dikabarkan semua konvoi bantuan kemanusiaan untuk Bosnia-Hercegovia lewat darat mandek di tempat atau membelok ke tempat aman. Konvoi bantuan PBB yang bergerak ke Srebenica, sebelah barat laut Sarajevo, atau yang sedang menuju Split, atau yang ke Jajce di barat Bosnia, antara lain yang diketahui tak meneruskan misinya. Soalnya, kota-kota tujuan itu sedang dihantam pasukan Serbia. Bantuan lewat udara sudah dihentikan setelah pesawat Italia pembawa bantuan kemanusiaan ditembak jatuh bulan lalu, dan menunggu keputusan pasukan perdamaian PBB lebih lanjut. Insiden ini konon menghalangi dua orang Indonesia yang akhir pekan lalu berangkat pula ke Bosnia, antara lain untuk menyerahkan bantuan dari Indonesia. Tak mau ambil risiko, mereka, antara lain Lukman Harun dari Muhammadiyah, akan menyerahkan bantuan itu di Zagreb, ibu kota Kroasia SI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus