Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Korban Tewas Konflik Militer di Sudan Capai 528 Orang

Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 528 orang

30 April 2023 | 17.30 WIB

Kepulan asap mengepul di tengah bentrokan antara paramiliter dan tentara, di Bahri, Khartoum Utara (difilmkan dari Omdurman), Sudan 28 April 2023, di layar ini diambil dari video media sosial.  Video Diperoleh oleh REUTERS
Perbesar
Kepulan asap mengepul di tengah bentrokan antara paramiliter dan tentara, di Bahri, Khartoum Utara (difilmkan dari Omdurman), Sudan 28 April 2023, di layar ini diambil dari video media sosial. Video Diperoleh oleh REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara militer Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) bertambah menjadi 528 orang, menurut Kementerian Kesehatan Sudan pada Sabtu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pernyataan dari kementerian itu menyebutkan bahwa 4.599 orang terluka akibat kekerasan di Sudan selama 15-27 April.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemkes Sudan sebelumnya mengatakan 512 orang tewas dan 4.193 orang lainnya terluka dalam konflik di negara itu.

Menurut mereka, 12 dari 18 negara bagian di Sudan telah menjadi ajang pertempuran kedua pihak. Bentrokan di Sudan kembali meletus pada Sabtu, meski gencatan senjata diberlakukan selama tiga hari.

Lewat pernyataan, RSF mengeklaim telah menembak jatuh pesawat militer di Omdurman, kota kembar dari ibu kota Khartoum.

Belum ada pernyataan dari militer Sudan tentang klaim RSF tersebut.

Ribuan orang, termasuk warga negara asing, telah menyelamatkan diri dari Sudan sejak pertempuran meletus pada 15 April.

Perbedaan pandangan di antara kedua pihak tentang reformasi militer telah meruncing dalam beberapa bulan belakangan.

Reformasi itu mengusulkan partisipasi penuh RSF dalam militer, isu utama dalam berbagai perundingan yang dimediasi pihak-pihak regional dan internasional untuk proses transisi menuju pemerintahan sipil yang demokratis.

Sudan nihil pemerintahan sejak Oktober 2021 ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan status darurat, yang dikecam kekuatan-kekuatan politik di negara itu sebagai "kudeta".

Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019, direncanakan akan diakhiri dengan pemilu pada awal 2024.

ANADOLU

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus