Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Korea Selatan pada Minggu , 5 Januari 2025, mengakhiri operasi pencarian korban Jeju Air di lokasi jatuhnya pesawat. Menurut sejumlah pejabat Korea Selatan, pencarian dihentikan karena proses pemulihan hampir selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan itu diambil satu pekan setelah kecelakaan fatal yang merenggut nyawa 179 orang penumpang dan awak pesawat. Dinas pemadam kebakaran, kepolisian, dan tim forensik nasional merampungkan pencarian terakhir di sekitar bagian ekor pesawat, satu-satunya bagian yang masih utuh, pada Sabtu malam, kata para pejabat kepada Yonhap yang dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak berwenang mengatakan mereka sudah tidak mungkin lagi menemukan jenazah atau barang-barang pribadi.
Pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dalam penerbangan dari Bangkok itu jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan pada 29 Desember. Hanya dua orang selamat dalam kecelakaan maut itu.
Operasi pencarian dilakukan dalam seminggu terakhir untuk mengevakuasi korban, sementara tim gabungan melakukan penyelidikan di tempat untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Semua jenazah dari 179 korban meninggal telah ditemukan. Sebanyak 151 korban sudah diserahkan ke keluarga termasuk barang-barang pribadi mereka.
Jenazah 28 korban lainnya, termasuk tiga orang yang berkerabat, akan diserahkan kepada keluarga mereka pada Minggu.
Penyebab pasti jatuhnya Jeju Air yang menggunakan Boeing 737-800 masih belum diketahui. penyelidik memperkirakan penyebab kecelakaan adalah tabrakan dengan burung, roda pendaratan yang rusak, dan penghalang di ujung landasan pacu.
Karena kerusakan pesawat yang sangat parah, para pejabat mengatakan beberapa bagian mengalami kerusakan yang sangat parah. Butuh waktu bagi para penyelidik untuk menyatukan semuanya. Lokasi kecelakaan masih dijaga oleh penyelidik.
Dilansir dari France 24, otoritas Korea Selatan akan mengirim kotak hitam pesawat Jeju Air ke Amerika Serikat untuk dianalisis. Polisi telah berjanji untuk segera menentukan penyebab dan pihak yang bertanggung jawab atas bencana tersebut. Kementerian perhubungan mengatakan penyidikan bisa memakan waktu enam bulan hingga tiga tahun.