Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Selatan - Korea Utara Mulai Bersihkan Ranjau di Perbatasan

Militer Korea Selatan - Korea Utara mulai membersihkan ranjau darat di sepanjang perbatasan mereka.

1 Oktober 2018 | 14.35 WIB

Meski dalam cuaca yang sangat dingin, dua orang serdadu penjaga perbatasan Korea Selatan tetap bersiaga mengawasi wilayah yang memisahkan negara tersebut dengan seterunya, Korea Utara, di Yoncheon, Korea Selatan. Para serdadu ini telah diperintahkan untuk sigap menyerang balik, jika ada satu tindakan kecil dari pihak Korea Utara di wilayah tersebut. REUTERS/Kim Hong-Ji
material-symbols:fullscreenPerbesar
Meski dalam cuaca yang sangat dingin, dua orang serdadu penjaga perbatasan Korea Selatan tetap bersiaga mengawasi wilayah yang memisahkan negara tersebut dengan seterunya, Korea Utara, di Yoncheon, Korea Selatan. Para serdadu ini telah diperintahkan untuk sigap menyerang balik, jika ada satu tindakan kecil dari pihak Korea Utara di wilayah tersebut. REUTERS/Kim Hong-Ji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Korea Selatan dan Korea Utara mulai membersihkan ranjau darat di sepanjang perbatasan mereka.

Ini adalah rencana yang disepakati dalam pertemuan puncak antara Kim Jong Un dan Moon Jae-in di Pyongyang, Korea Utara, bulan lalu.

Baca: Korea Selatan Siapkan Proyek Kereta ke Korea Utara

Dilaporkan dari Reuters, 1 Oktober 2018, Kementerian Pertahanan mengatakan kedua pihak sepakat untuk membersihkan semua ranjau darat di Daerah Keamanan Bersama (JSA) di Panmunjom dalam 20 hari ke depan dan para insinyur militer melakukan tugasnya di sisi Korea Selatan.

Belum diketahui apakah pihak Korea Utara juga sudah mulai proses pembersihan ranjau darat di sisi perbatasannya.

Sejumlah pengunjung memadati replika Zona Demiliterisasi di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan, desa Panmunjom di studio film, Namyangju, Korea Selatan, 8 Mei 2018. REUTERS

Selain membersihkan ranjau darat, kesepakatan itu juga memindahkan pos keamanan dan senjata penjaga dari JSA untuk dan pasukan yang tersisa di sana tetap tinggal tanpa senjata berat.

JSA adalah satu-satunya tempat "zona demiliterisasi (DMZ)" sepanjang 250 kilometer di mana pasukan dari kedua Korea berhadap-hadapan, dan di sini juga menetap pasukan PBB.

Baca: Kim Jong Un Hadiahkan Sepasang Anjing Khas Korut ke Moon Jae-in

DMZ adalah perbatasan de facto yang membagi Semenanjung Korea, dibangun berdasarkan kesepakatan antara Korea Utara, Cina dan PBB pada 1953 dengan panjang 257 kilometer dan lebar 4 kilometer, seperti dilansir dari The Sun.

Di bawah gencatan senjata Korea, kedua belah pihak dilarang melakukan tindakan permusuhan apapun di dalam atau di seberang DMZ.

Namun, kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain menyebarkan senapan mesin dan senjata berat lainnya serta pasukan tempur di dalam zona itu. Dilaporkan lebih dari 1.000.000 ranjau tersebar di seluruh area DMZ.

Serdadu penjaga perbatasan Korea Selatan mengawasi wilayah perbatasan dari menara pengawas di sebelah selatan wilayah netral yang memisahkan wilayah Korea Selatan dengan Korea Utara, di Yeoncheon, 65 Km sebelah utara Seoul. Korea Selatan merupakan negara yang memilik pertahanan perbatasan paling lengkap dan terbilang kuat di Dunia. REUTERS/Kim Hong-Ji

Pada November 2017, pasukan Korea Utara di JSA menembak salah satu tentara mereka yang membelot ke Selatan sebanyak lima kali.

Bagaimanapun, JSA menjadi pertemuan puncak pertama pada April tahun ini antara Kim Jong Un dan Moon Jae-in, disusul pertemuan kedua mereka pada Mei.

Baik Korea Selatan dan Korea Utara juga telah membongkar pengeras suara propaganda dan beberapa pos penjaga di sepanjang perbatasan.

Baca: Pertama Kali ke Pyongyang, Moon Jae-in Dipeluk Kim Jong Un

Proyek-proyek pembersihan ranjau darat juga dimulai pada Senin 1 Oktober, di provinsi Gangwon di Korea Selatan bagian timur, untuk memungkinkan tim-tim mencari sisa-sisa tentara yang tewas dalam Perang Korea 1950-1953.

"Mengenai pekerjaan pembersihan ranjau darat sebagai titik awal, otoritas militer kedua Korea akan melakukan upaya bersama untuk memastikan bahwa perjanjian militer mereka akan dilakukan secara sistematis dan normal," kata Kementerian Pertahanan dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Yonhap.

Tentara Korea Selatan berjaga-jaga di perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara di Paju (1/6). Korea Utara akan melakukan ujicoba rudal jarak jauhnya dalam bulan ini. Foto: REUTERS/Jo Yong-Hak

Di tengah pekerjaan pembersihan ranjau darat di JSA yang akan berlangsung selama 20 hari, kedua Korea dan Komando Pengawas PBB (UNC), yang mengawasi kegiatan di DMZ, diharapkan untuk memulai konsultasi trilateral atas berbagai masalah, seperti bagaimana pasukan mereka akan beroperasi mengikuti perlucutan senjata mereka.

Agenda tersebut juga mencakup rencana penempatan 35 tentara masing-masing dari dua Korea di JSA untuk operasi keamanan bersama.

Baca: Kim Jong Un Hadiahkan Jamur Seharga Rp 19,2 M ke Korea Selatan

Operasi pembersihan ranjau darat di Arrowhead Ridge di Cheorwon, tempat pertempuran sengit selama konflik Perang Korea, akan berlanjut hingga 30 November. Jasad sekitar 500 pasukan korban Perang Korea, termasuk sekitar 300 pasukan UNC, diyakini masih terkubur di punggung bukit.

Pembersihan ranjau darat bersamaan dengan penggalian jasad korban Perang Korea, di mana Korea Selatan dan Korea Utara telah melakukan proyek penggalian bersama jasad korban perang di daerah Cheorwon dari 1 April hingga 31 Oktober 2019.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus