Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Selatan Mendeteksi Bantuan Pasukan dan Drone Korea Utara untuk Rusia

Korea Selatan curiga ada bantuan pasukan dan drone bunuh diri dari Korea Utara untuk dukung Rusia dalam Perang Ukraina.

23 Desember 2024 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Korea Selatan pada Senin, 23 Desember 2024, mengklaim mendeteksi tanda-tanda Korea Utara bersiap mengirim lebih banyak pasukan dan senjata, termasuk pesawat nirawak atau drone bunuh diri, untuk mendukung Rusia dalam perang Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, Kepala Staf Gabungan (JCS) Seoul mengatakan Korea Utara telah menyediakan peluncur roket ganda 240 mm dan self-propelled howitzers 170 mm, serta terlihat bersiap untuk memproduksi lebih banyak drone bunuh diri yang akan dikirim ke Rusia setelah Presiden Kim Jong Un memandu uji coba bulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Drone bunuh diri adalah salah satu tugas yang menjadi fokus Kim Jong Un," kata seorang pejabat JCS. Dia menambahkan bahwa Korea Utara telah menyatakan niatnya untuk memberikannya kepada Rusia.

Drone semacam itu telah banyak digunakan dalam perang Ukraina. Media lokal Korea Utara menyebut Kim memerintahkan produksi massal senjata udara tersebut dan pembaruan teori dan pendidikan militer, dengan alasan meningkatnya persaingan global.

Seoul, Washington, dan Kyiv mengatakan ada sekitar 12 ribu tentara Korea Utara di Rusia. JCS mengatakan sedikitnya 1.100 dari mereka telah tewas atau terluka, sejalan dengan pengarahan minggu lalu oleh badan mata-mata Korea Selatan yang melaporkan sekitar 100 orang tewas dan seribu lainnya terluka di wilayah Kursk.

Hubungan militer Pyongyang yang semakin erat dengan Moskow dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi Seoul karena negara itu memodernisasi pasukan konvensionalnya, yang dianggap lebih rendah dari Korea Selatan, dan memperoleh pengalaman tempur. 

JCS mengatakan di sepanjang perbatasan Korea yang dijaga ketat, Korea Utara telah mengirim hingga 10 ribu tentara untuk mengubah daerah itu menjadi gurun dan memasang penghalang dan kawat berduri dalam beberapa minggu terakhir, meskipun jumlahnya turun menjadi beberapa ratus personel selama akhir pekan. 

JCS merilis foto-foto yang mereka sebut menunjukkan sekelompok tentara Korea Utara menguji pagar kawat berlistrik menggunakan seekor kambing.

Ada pula kemungkinan bahwa Korea Utara akan menguji coba rudal hipersonik jarak menengah sekitar akhir tahun menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, sembari mengirim lebih banyak balon sampah ke Korea Selatan.

Tak hanya itu, Korea Utara telah meluncurkan ribuan balon berisi kantong sampah sejak akhir Mei, dengan alasan hal itu merupakan respons terhadap balon yang membawa selebaran propaganda yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan.

"Dengan dukungan Rusia, mereka kemungkinan akan mencoba melakukan berbagai provokasi strategis tahun depan, seperti meluncurkan rudal balistik antarbenua dan melakukan uji coba nuklir untuk meningkatkan daya tawarnya dengan Amerika Serikat," ujar pejabat JCS tersebut.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus