Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Utara Budidaya Alga Siasati Sanksi Internasional

Pemerintah Korea Utara dikabarkan telah membudidayakan tanaman alga untuk mendongkrak ekonomi setelah dikenai sanksi internasional.

25 Oktober 2017 | 12.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) mengunjungi Pertanian No. 1116 dari KPA Unit 810 dalam foto yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara KCNA di Pyongyang, 29 September 2017. KCNA/REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Korea Utara dikabarkan telah membudidayakan tanaman alga yang hidup dan berkembang biak di atas permukaan air, sebagai salah satu upaya mendongkrak ekonomi dalam negeri setelah berbagai macam sanksi ekonomi dibebankan pada negara komunis tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Walaupun Korea Utara tidak identik dengan budaya ekologinya, namun menurut Telegraph, Korea Utara telah menjadikan alga sebagai salah satu industri stategis yang dapat memberikan sejumlah pemasukan dari industri olahan tersebut.

Baca: Korea Utara Dapat Proyek Jutaan Dolar dari Negara Afrika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keseriusan Korea Utara dalam budidaya alga dapat dilihat dari pengoperasian sejumlah fasilitas penelitian dan pengembangan, seperti kolam terbuka, sistem aqua kultur dan sejumlah fasilitas lainnya yang digunakan untuk pengembangan sumber daya alga.

Sebuah fasilitas penelitian alga juga telah dibangun di Wonsan/  Dengan pembangunan tersebut menunjukkan adaya upaya pengembangan alga sebagai sumber daya strategis untuk mendiversikan sumber pasokan energi dan memperbaiki produksi pertanian," tulis Telegraph dalam laporannya.

Baca: Terkena Sanksi Ekonomi, Pembelot: Korea Utara Segera Bangkrut!

Budidaya alga sesuai dengan konsep kemandirian 'Juche' yang merupakan bagian dari ideologi yang dianut oleh Korea Utara, setelah lama sebelumnya negara komunis ini selalu bergantung dengan impor bahan bakar dan makanan dari luar negeri untuk keberlangsungan hidup.

Saat ini Korea Utara mencari opsi lain dalam usaha perlindungan keamanan ekonominya setelah bulan lalu mitra dagangnya, Cina, memutuskan untuk membatasi ekspor minyak sulingan menjadi 2 juta barel per tahun, dan akan dimulai dari Januari mendatang.

TELEGRAPH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus