Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Utara Diduga Sedang Bersiap Luncurkan Satelit Mata-mata Kedua

Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan peluncuran satelit mata-mata militer kedua ke luar angkasa dalam waktu dekat.

25 Mei 2024 | 23.45 WIB

Bendera raksasa diusung dalam parade paramiliter untuk menandai HUT ke-73 Republik Korea Utara di alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang. Parade ini digelar pada Kamis dini hari dengan melibatkan ribuan tentara dan persenjataan militer. KCNA via REUTERS
Perbesar
Bendera raksasa diusung dalam parade paramiliter untuk menandai HUT ke-73 Republik Korea Utara di alun-alun Kim Il Sung, Pyongyang. Parade ini digelar pada Kamis dini hari dengan melibatkan ribuan tentara dan persenjataan militer. KCNA via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit mata-mata pertama Korea Utara "masih hidup", kata para ahli ruang angkasa, setelah mendeteksi perubahan pada orbitnya yang menunjukkan bahwa Pyongyang berhasil mengendalikan pesawat ruang angkasa tersebut - meskipun kemampuannya masih belum diketahui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah dua kali mengalami kegagalan, Korea Utara berhasil meluncurkan satelit Malligyong-1 ke orbit pada bulan November 2023. Media pemerintah Pyongyang mengklaim bahwa mereka telah memotret situs-situs militer dan politik yang sensitif di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan tempat lainnya, namun belum merilis gambar apa pun. Pelacak radio independen belum mendeteksi sinyal dari satelit tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Namun sekarang kita dapat mengatakan bahwa satelit itu masih hidup," tulis Marco Langbroek, seorang ahli satelit di Delft University of Technology di Belanda, dalam sebuah tulisan di blognya pada hari Selasa.

Dari tanggal 19-24 Februari, satelit tersebut melakukan manuver untuk meningkatkan perigee-nya, atau titik terendah di orbitnya, menjadi 497 km dari 488 km (308,8 mil dari 303,2 mil), kata Langbroek, mengutip data dari Pusat Operasi Antariksa Gabungan yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

"Manuver ini membuktikan bahwa Malligyong-1 belum mati, dan bahwa Korea Utara memiliki kendali atas satelit tersebut - sesuatu yang selama ini diperdebatkan," katanya.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa mereka juga telah menilai bahwa satelit tersebut berada di orbit, tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai analisis individu. Pada hari Senin, Menteri Pertahanan Shin Won-sik mengatakan bahwa satelit tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda melakukan tugas lain atau melakukan pengintaian.

"Meskipun saat ini kami tidak dapat memastikan apakah satelit tersebut berhasil mengambil gambar, setidaknya satelit tersebut melakukan manuver orbit, jadi dalam hal ini satelit tersebut masih berfungsi," tulis Langbroek tentang komentar Shin.

Manuver peningkatan orbit merupakan sebuah kejutan karena kehadiran sistem pendorong di dalam pesawat tidak terduga dan satelit Korea Utara sebelumnya tidak pernah melakukan manuver, katanya.

Korea Utara bersiap-siap untuk meluncurkan satelit mata-mata kedua

Korea Utara tampaknya sedang mempersiapkan peluncuran satelit mata-mata militer kedua ke luar angkasa, militer Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat pekan lalu, karena permusuhan tetap tinggi atas uji coba senjata Korea Utara yang terus berlanjut.

November lalu, Korea Utara menempatkan satelit pengintai militer pertamanya ke orbit sebagai bagian dari upayanya untuk membangun jaringan pengawasan berbasis ruang angkasa untuk menghadapi apa yang disebutnya sebagai ancaman militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kemudian mengatakan pada sebuah pertemuan partai utama yang berkuasa bahwa negaranya akan meluncurkan tiga satelit mata-mata militer tambahan pada tahun 2024.

Pada hari Jumat, 17 Mei 2024, militer Korea Selatan mengatakan kepada wartawan lokal pada sebuah konferensi pers bahwa mereka mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara terlibat dalam kegiatan yang diyakini sebagai persiapan untuk meluncurkan satelit mata-mata di fasilitas peluncuran Tongchangri di barat laut. Militer mengatakan bahwa otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang memantau dengan seksama pergerakan Korea Utara.

THE GUARDIAN | APNEWS
Pilihan editor: SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus