Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Krisis Pangan, Korea Utara Perintahkan Warga Gunakan Tinja Jadi Kompos

Krisis pangan di Korea Utara berujung perintah penggunaan tinja atau kotoran manusia untuk dijadikan pupuk

14 Januari 2022 | 13.30 WIB

Sejumlah warga Korea Utara berjalan di lapangana Kim Il Sung, usai pulang kerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 November 2015. AP/Wong Maye-E
Perbesar
Sejumlah warga Korea Utara berjalan di lapangana Kim Il Sung, usai pulang kerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 November 2015. AP/Wong Maye-E

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Korea Utara meminta warganya untuk menggunakan kotoran mereka sendiri atau tinja untuk dijadikan kompos atau pupuk kandang. Kebijakan yang diungkapkan pada Kamis waktu setempat itu diambil karena negara itu menghadapi kekurangan pangan yang semakin parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelumnya, Korea Utara membeli pupuk pertanian dari Cina. Namun, seluruh perdagangan dengan Cina berhenti setelah Korea Utara menutup perbatasannya pada awal pandemi COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Media Korea Utara, Daily NK, melaporkan mengara itu mencanangkan tabungan tinja sebagai "perjuangan" pertama pada 2022. Media yang dikelola pemerintah itu juga mendorong warga untuk membuat pupuk "buatan sendiri", The Daily Beast melaporkan.

Sebuah sumber di Provinsi Hamgyong Utara mengatakan kepada Daily NK bahwa penduduk mulai "memproduksi pupuk dari kotoran manusia" setelah pihak berwenang meluncurkan upaya 10 hari untuk meningkatkan produksi.

Warga diminta untuk menghasilkan kuota 150 kilogram pupuk kandang, dengan orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik negara disuruh menyediakan 500 kilogram antara 4 Januari dan 14 Januari, Daily NK melaporkan.

Dalam upaya untuk memberi insentif kepada orang-orang, Korea Utara juga telah memperkenalkan izin yang hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mencapai kuota produksi pupuk kandang, lapor Daily NK. Izin itu memungkinkan orang berdagang tinja, kata outlet itu.

"Karena keadaan darurat virus corona telah mempersulit produksi atau impor pupuk, tampaknya mereka telah meningkatkan jumlah yang kami tetapkan," kata sumber itu, menurut Daily NK.

"Pada akhirnya, beban mengumpulkan pupuk yang diperlukan untuk pertanian semuanya jatuh di pundak orang biasa."

Selain kekurangan pupuk kandang, Korea Utara juga berjuang untuk mendapatkan cukup makanan.

SUMBER: THE DAILY BEAST

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus