Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan mengakhiri perang dan menghilangkan senjata nuklir di dunia menjadi tujuan utamanya saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tidak ada lagi perang, tidak ada lagi masalah, tidak ada lagi konflik. Mari kita cari obat untuk menyembuhkan semua jenis penyakit di dunia. Itu menjadi tujuan utama saya. Kami akan mulai dari situ,” kata Trump saat ditanya media mengenai apa target utama yang ingin dicapai saat bertemu dengan Putin dalam jumpa pers di Markas NATO, yang baru, seperti dilansir siaran CNBC, Kamis, 12 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Trump baru saja mengikuti pertemuan puncak NATO, yang diikuti 29 negara, dan membahas masalah keamanan serta iuran rutin anggota, yang menjadi sorotan utamanya karena dinilai masih kurang dari target 2 persen produk domestik bruto tiap negara anggota.
Dalam jumpa pers yang diikuti dengan tanya-jawab dengan jurnalis dari berbagai negara, Trump berdiri di podium didampingi Menlu AS, Mike Pompeo, dan penasehat keamanan nasional, John Bolton.
Markas baru NATO di Brussels, Belgia, 7 Mei 2018.[REUTERS/Francois Lenoir]
Trump mengatakan dia tidak ingin Putin menjadi musuh. “Saya berharap bisa akur. Saya katakan sejak hari pertama apakah itu Cina dan Rusia, menjalin hubungan yang akur itu bagus,” kata dia.
Trump juga menanggapi perang yang berlangsung di Afganistan, Irak dan sejumlah negara Afrika. “Perang (di Afganistan) telah berlangsung sangat lama. Kami membuat sejumlah kemajuan. Presiden Afganistan di sini dan akan bicara dengan saya,” kata Trump.
Soal kondisi di Afrika, menjawab pertanyaan jurnalis, Trump mengatakan kondisinya sangat mengkhawatirkan dan brutal. Trump mengaku mendapatkan banyak informasi intelijen soal kondisi buruk di sana, yang menurutnya akan membuat orang umum terkejut.
Baca:
Trump juga mengakui adanya eskalasi ketegangan dengan Iran dan menilai negeri mullah itu mulai menghormati AS dibanding sebelumnya. Menurutnya ekonomi Iran mulai bangkrut saat ini. “Pada suatu ketika, mereka akan menelpon saya dan mengajak membuat kesepakatan,” kata Trump sambil mengatakan Iran mengalami penderitaan saat ini.
Soal Irak, Trump mengatakan AS menghabiskan banyak uang selama ini di sana. Ratusan ribu nyawa dari pihak AS dan Irak melayang dalam perang selama ini. Trump mengaku tidak pernah mendukung invasi AS ke Irak.
“Saya sangat menolak perang itu. Menganggapnya bukan hal yang bagus,” kata dia sambil berharap bisa akur dengan Irak dan pihak yang memenangi pemilu di sana," kata dia.
Trump juga mengatakan,”Kami menginginkan perdamaian di Afrika dan seluruh dunia. Ini tujuan utama saya. Perdamaian di seluruh dunia,” kata Trump.
Trump mengatakan AS mengalokasikan anggaran pertahanan sebanyak US$700 miliar atau sekitar Rp10 ribu triliun per tahun untuk membeli berbagai peralatan perang tercanggih seperti jet tempur tercanggih, dan kapal perang tercanggih.
“Impian saya adalah membeli dan memiliki berbagai peralatan terbaik di dunia dan tidak pernah harus menggunakannya,” kata dia.
Seperti dilansir Reuters, Trump memulai pertemuan puncak NATO dengan melontarkan kritik keras terhadap sejumlah negara anggota yang kurang membayar iuran selama ini. Trump juga mengkritik Jerman yang termasuk kurang membayar iuran tapi menjalin kerja sama pembangunan pipanisasi gas dari Rusia untuk suplai gas dalam negeri. Dia menyebut Jerman sebagai tawanan Rusia. Kanselir Jerman, Angelar Merkel, mengatakan dulu ada pengaruh Uni Sovyet di Jerman Timur. Namun sekarang Jerman sudah merdeka dan bersatu.