Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kelompok asosiasi Pribumi Kanada pada Rabu mengumumkan telah menemukan ratusan kuburan massal anak-anak tak bertanda di lokasi bekas sekolah perumahan, hanya beberapa minggu setelah penemuan kuburan anak-anak Pribumi serupa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Federation of Sovereign Indigenous Nations mengatakan jumlah kuburan tak bertanda yang baru ditemukan adalah yang paling signifikan hingga saat ini, namun kelompok itu itu tidak menyebutkan angkanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok itu mengatakan akan mengumumkan lebih rinci pada konferensi pers Kamis pagi. "Ada penemuan yang mengerikan dan mengejutkan dari ratusan kuburan tak bertanda di lokasi bekas Sekolah Perumahan Indian Marieval di Saskatchewan," kata kelompok, dikutip dari Reuters, 24 Juni 2021.
Cowessess First Nation menyelesaikan pemindaian radar di daerah sekitar Marieval Indian Residential School, yang akhirnya menemukan ratusan kuburan tak bertanda.
"Jumlah kuburan tak bertanda akan menjadi yang paling signifikan hingga saat ini di Kanada," kata Federation of Sovereign Indigenous Nations (FSIN), CTV News melaporkan.
Gedung administrasi utama di Kamloops Indian Residential School terlihat di Kamloops, British Columbia, Kanada sekitar tahun 1970. [Perpustakaan dan Arsip Kanada / Handout via REUTERS]
Niigaan James Sinclair, seorang penulis Anishinaabe dan profesor di Universitas Manitoba, mengatakan penemuan baru kuburan anak-anak tak bertanda di Saskatchewan mengonfirmasi cerita masyarakat selama beberapa dekade.
"Pemerintah federal diundang oleh Komisi Pencari Fakta dan Rekonsiliasi pada tahun 2015 untuk menyelidiki situs di sekolah perumahan dan mereka menolak untuk melakukannya pada saat itu. Diperlukan waktu yang lama di mana masyarakat telah mencari tahu di mana anak-anak mereka berada," kata Sinclair kepada CTV News Channel.
Penemuan 215 kuburan anak-anak Pribumi beberapa minggu lalu di lokasi sekolah perumahan lain di Kamloops, British Columbia, telah membuka kembali tabir gelap sejarah kolonial Kanada yang menggunakan sistem genosida budaya dan asimilasi terhadap penduduk Pribumi.
Antara tahun 1831 dan 1996, sistem sekolah perumahan Kanada secara paksa memisahkan sekitar 150.000 anak-anak pribumi dari keluarga mereka. Mereka kekurangan gizi dan dilecehkan secara fisik atau menderita pelecehan seksual, yang disebut Komisi Pencari Fakta dan Rekonsiliasi Kanada sebagai "genosida budaya" pada 2015.
Orang-orang yang selamat mengingat bagaimana mereka kelaparan dan kesepian saat di sekolah, dan seringkali mendapat ancaman.
Pemerintah federal Kanada meminta maaf atas sistem tersebut pada tahun 2008. Gereja Katolik Roma, yang mengelola sebagian besar sekolah, belum meminta maaf. Awal bulan ini, Paus Fransiskus mengatakan dia sedih atas penemuan kuburan massal anak-anak Pribumi Kanada, tetapi pernyataan Paus dibantah oleh para penyintas.
REUTERS | CTV NEWS