Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen segera menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Nasser, Jalur Gaza. Temuan ini terjadi setelah penarikan pasukan pendudukan Israel dari sejumlah wilayah di Jalur Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Parlemen Arab pada Ahad malam menyatakan pembantaian dan kekejaman besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia di Jalur Gaza, menimbulkan keraguan terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembantaian yang terus berlangsung oleh Israel membuat kemampuan PBB untuk melindungi warga sipil Palestina dari kejahatan perang Israel dipertanyakan, kata Parlemen.
Parlemen Arab juga menekankan bahwa pembantaian yang dilakukan Israel merupakan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, juga pelanggaran terhadap semua resolusi PBB yang menyerukan perlindungan bagi warga sipil selama konflik.
Parlemen Arab mendesak komunitas internasional, organisasi hak asasi manusia, PBB, dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil semua tindakan hukum yang diperlukan guna meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan dan pembantaian yang mereka lakukan.
Seruan itu sekaligus mencakup kepatuhan terhadap standar hukum internasional dan hukum humaniter internasional dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab diadili sebagai penjahat perang.
Permohonan Parlemen Arab ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas situasi di Gaza. Penemuan kuburan massal pasca-penarikan pasukan Israel telah memicu kemarahan dan tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas.
Sejumlah laporan menunjukkan lebih dari 700 jasad telah ditemukan di dua kuburan massal tersebut. Sejumlah jasad terlihat masih mengenakan kateter di alat vital mereka, menunjukkan pasien yang dieksekusi.
Sejumlah jasad lain terlihat masih mengenakan pakaian medis atau scrub. Jasad-jasad itu diikat ditangan dan ditembak di kepala. Sementara 20 jasad lainnya diduga dikubur-hidu-hidup, termasuk beberapa anak.
Pilihan Editor: Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza
ONE ARABIA | SPA