Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Kuburan Massal Ditemukan di Kota Lyman Ukraina, Sedikitnya Ada 180 Jasad

Pihak berwenang Ukraina telah menemukan kuburan massal di Kota Lyman yang baru-baru ini berhasil direbut kembali dari Rusia

8 Oktober 2022 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Ukraina telah menemukan kuburan massal di Kota Lyman yang baru-baru ini berhasil direbut kembali dari Rusia. Kabar ini disampaikan Gubernur regional, Pavlo Kyrylenko dalam sebuah posting online pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Donetsk, Kyrylenko melalui Telegram mengatakan, para pejabat di Lyman telah menemukan kuburan massal. Menurut informasi lokal, mungkin ada tentara dan warga sipil. "Jumlah pastinya belum dipastikan," katanya seperti dilansir Al Jazeera Sabtu 8 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan situs pemakaman kedua dengan 200 kuburan juga telah ditemukan. Korban yang dikubur di lokasi tersebut merupakan mayat warga sipil. Tak diketahui pasti bagaimana atau kapan mereka meninggal.

Secara terpisah, kantor berita Ukrinform mengutip seorang pejabat senior polisi mengatakan, kuburan massal di Lyman itu berisi 180 mayat. The Kyiv Post juga mentweet bahwa kuburan massal ditemukan di Lyman "di mana 180 mayat dikuburkan", termasuk anak-anak yang masih sangat kecil.

Pasukan Ukraina merebut kembali Lyman, di wilayah Donetsk, dari kendali Rusia pada Sabtu pekan lalu. Pihak berwenang Ukraina kerap menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di wilayah pendudukan.

Namun tuduhan itu selalu dibantah Moskow. Bulan lalu, mayat 436 orang ditemukan dari situs permakaman di kota timur laut Izium setelah dibebaskan. Kata pejabat Ukraina, sebagian besar tampaknya meninggal karena kekerasan.

Penemuan kuburan massal di Izyum mendorong Uni Eropa untuk menyerukan pengadilan kejahatan perang di Ukraina. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengirim tim ahli terbesarnya untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari.

AL JAZEERA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus