Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

La lolo dan yang yi

Pemutaran film "si bongkok dari notredame" yang dibintangi oleh gina lolobrigida (la lolo) dan anthony quinn. komentar yang yi tentang film barat sebanyak 10 lembar kertas.(ln)

13 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LA Lolo yang montok muncul di Republik Rakyat Cina -- dalam film Si Bongkok dari Notre Dame yang disiarkan TV di Peking. Film berdasarkan novel pengarang Perancis abad ke-l9 Victor Hugo itu pekan lalu memang mungkin dibiarkan diputar karena mengandung ajaran keunggulan moral orang kecil. Tapi toh Gina Lollobrigida yang membintanginya tetap suatu kejutan bagi orang Cina, yang bertahun-tahun ditutup dari pengaruh Hollywood yang "kotor". Dalam film itu ia menari dengan rok yang berpotongan dada rendah. Bahwa rakyat di sana kepingin menonton yang semacam itu, nampak dalam reaksi pertama mereka. Para tamu asing di sebuah hotel besar malam itu bisa menyaksikan bagaimana hampir seluruh karyawan hotel itu berduyun mengintip layar TV yang memutar La Lolo dan Anthony Quinn yang di-bahasa-Mandarin-kan. Sementara itu, di tembok tempat menempelkan poster dinding pekan lalu juga muncul tulisan seorang yang mengaku.bernama Yang Yi. Tertulis pada 10 lembar kertas, dengan huruf-huruf besar di sana "Orang-orang tertentu takut kalau kita diizinkan melihat lebih banyak film asing, kita akan menyaksikan adegan telanjang. Tapi adegan begitu tak akan merusak kita." Para penguasa dan rakyat sendiri, tulis Yang Yi, "harus mengambil sikap yang lebih luwes terhadap hubungan sex dan romantis.' Rakyat Cina harus "bebas untuk mempunyai hubungan sex bila dan dengan siapa mereka suka." Adakah Yang Yi penganjur sex bebas? Nanti dulu. Dia mengemukakan suatu pandangan yang "Marxistis" di situ: "Dalam masyarakat komunis yang sempurna, perkawinan dan keluarga akan dihapuskan karena itu menunjukkan pemilikan secara pribadi sesama manusia." Yang Yi selain itu juga punya alasan pragmatis: masalah penduduk. "Bila orang diizinkan untuk tinggal membujang, tentulah sebagian masalah tingkat kelahiran akan dapat dipecahkan," katanya. Pemerintah RRC memang bermaksud memberlakukan perkawinan yang tak terlalu mudah buat mengatasi soal penduduk yang - sudah sekitar 900 juta. Tapi siapa tahu, jika La Lolo sudah nongol, bayi-bayi akan tambah deras lahir -- dengan atau tanpa poster Yang Yi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus