Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa ada pengaruh gerakan reformasi yang digaungkan di Indonesia terhadap Malaysia?
Pengaruhnya mungkin ada. Gerakan student itu universal, di Indonesia atau di mana-mana. Kalau (sementara rakyat Malaysia) melihat ada gerakan, mungkin mereka ikut juga pada awalnya. Tapi kemudian mereka bisa berpikir, oh, mungkin ini tidak perlu. Kata-kata reformasi pun ada di Malaysia.
Tampaknya, peradilan terhadap Anwar Ibrahim berlarut-larut. Kenapa?
Kita tak kuasa menentukan panjang atau pendeknya persidangan di mahkamah. Kalau kita ikut-ikutan, nanti dikatakan mencampuri kekuasaan kehakiman. Kita serahkan kepada mahkamah untuk memutuskan.
Tuduhan hubungan homoseksual terhadap Anwar tidak dibuktikan di pengadilan, tapi justru dialihkan ke tuduhan lain. Apakah karena bukti di pengadilan ternyata lemah?
Itu salah paham. Dakwaan utama adalah Anwar meminta polisi untuk tidak melakukan penyidikan terhadap hubungan homoseksual. Itu adalah kasus korupsi. Cerita tentang seksnya bukan merupakan dakwaan. Bila cerita seks dianggap tidak penting untuk membuktikan kasus korupsi itu, bukti yang diberikan akhirnya ditepikan. Tentang keputusan akhir mahkamah, kami tidak tahu. Itu tergantung mahkamah. Jadi, banyak orang salah tafsir bahwa itu kasus homoseksual. Sebenarnya bukan itu.
Anwar bersikeras bahwa peradilan itu merupakan konspirasi politik. Komentar Anda?
Sistem pengadilan kita memberikan kebebasan menerima atau menolak, menentukan satu kasus, dan membuat keputusan tanpa keterlibatan kerajaan. Jadi, terserah Anwar, jurus apa yang dia ambil untuk membela diri.
Bukankah penangkapan Anwar ini justru menaikkan popularitasnya, dan sebaliknya menurunkan popularitas Mahathir?
Pada awalnya itu memang menjadi masalah bagi kita. Tapi kita terus bekerja keras menjelaskan kepada rakyat hal sebenarnya. Mahathir berpendapat, Anwar tidak sesuai menggantikannya untuk kepentingan UMNO dan kerajaan. Dan bila kasus ini dilaporkan oleh media dengan benar, tak ada satu pun yang bisa menyatakan Malaysia tidak transparan. Ini adalah perkara yang kami banggakan karena kami punya kebebasan kehakiman.
Popularitas Mahathir tidak menurun?
Tidak menurun. Sebab, ia telah menunjukkan kemampuannya melaksanakan program bagi kemajuan negara. Contohnya caranya mengatasi krisis ekonomi Malaysia dengan tidak minta bantuan International Monetary Fund. Sebab, kami ingin menyelesaikannya dengan cara kami.
Tapi demonstrasi mendukung Anwar terus berlangsung, bahkan mahasiswa mulai berani berdemonstrasi menentang Mahathir.
Itu berlangsung dalam CNN saja, tidak ada di jalanan. Seperti di Indonesia saja, demonstrasi pun berjalan aman, orang dapat bergerak ke sana kemari. Jadi, gambaran yang diberikan media asing selalu memburukkan negara-negara ASEAN. Kita tidak boleh menjadi alat bagi media asing untuk memburukkan kita. Kita minta laporan itu berimbang.
Lalu, apa maksud Mahathir menggiatkan diri berkeliling Malaysia?
Suatu masa, Mahathir menyerahkan politik domestik kepada Anwar karena ia percaya (Anwar) 100 persen. Mahathir lebih mencurahkan perhatiannya untuk menaikkan citra Malaysia di (arena) internasional. Dengan adanya kasus ini, Mahathir giat kembali menerangkan kepada masyarakat Indonesia perihal politik Negara Malaysia. Dari segi politik, Anwar telah membangkitkan masalah bagi kami. Kalau tidak (bergerak ke bawah), semua cerita di internet dan CNN akan dipercayai orang. Susah nanti.
Jadi, bukan untuk mengimbangi gerakan yang dilakukan Wan Azizah?
Kami adalah (sebuah) kerajaan. Mayoritas kami adalah sesuatu yang kukuh. Kami tidak mau orang membalikkan kebenaran. Wan Azizah bukan ancaman bagi Barisan Nasional. Ia mau masuk politik, itu haknya.
Apa persiapan UMNO menjelang pemilu?
Kami bergerak sampai ke bawah. Dan rakyat pun selalu memilih partai sesuai dengan track record-nya. Kalau untuk memilih (partai) yang lain, kan, belum tahu track record-nya.
R. Fadjri, Hendriko L. Wiremmer
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo