Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lebanon Ajukan Pengaduan Resmi terhadap Israel di PBB karena Invasi Darat

Beirut menuduh Israel melanggar kedaulatan Lebanon, melanggar Garis Biru dengan serangan darat

4 Oktober 2024 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL, (Indobatt) melaksanakan Patroli Gabungan Bersama dengan Tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) dan Tentara FCR (Force Commander Reserve) Perancis, di area operasi Indobatt sekitar perbatasan (blue line) antara Lebanon dengan Israel, Minggu (29/7). ANTARA/Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL-Lettu Inf Suwandi/HO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon mengajukan pengaduan resmi pada Kamis kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal António Guterres atas serangan Israel ke wilayahnya. Invasi darat ini melanggar Garis Biru yang memisahkan kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah pernyataan dari misi tetap Lebanon untuk PBB, yang disampaikan oleh kantor berita resmi negara tersebut, mengatakan bahwa pengaduan tersebut mengutuk “agresi Israel terhadap kedaulatan Lebanon dan serangan pasukannya di dalam perbatasan Lebanon” sejak malam 1 Oktober.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Misi Lebanon mengatakan Israel melanggar Garis Biru tahun 2000 dan meremehkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang diadopsi pada Agustus 2006.

Resolusi tersebut menuntut penghentian penuh permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona antara Garis Biru dan Sungai Litani, bebas dari kelompok bersenjata kecuali Angkatan Bersenjata Lebanon dan UNIFIL.

Keluhan tersebut mencatat bahwa Israel telah mengerahkan pasukan militer, tank dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, menargetkan warga sipil, pekerja bantuan dan jurnalis, sementara tanpa pandang bulu menembaki kota-kota dan desa-desa dengan lebih dari 8.570 serangan

Israel melancarkan invasi darat di Lebanon selatan, dan para pejabat mengklaim invasi itu dilakukan untuk membangun zona penyangga keamanan yang akan berlangsung selama beberapa minggu. Militer Israel kemudian mengumumkan kematian sembilan tentaranya selama serangan darat.

Pada Kamis, Hizbullah melaporkan berhasil menggagalkan enam upaya infiltrasi Israel di Lebanon selatan.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh Lebanon yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.100 korban, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus