Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prancis
Musim panas di Eropa tidak lagi menyenangkan seperti biasanya. Suhu musim kali ini begitu panas. Pada Selasa lalu, suhu di Orange di Prancis tercatat 42,6 derajat Celsius (108,8 derajat Fahrenheit). Inilah musim panas yang paling panas sejak 1947. Para dokter memperingatkan bahwa panas luar biasa ini bisa menyebabkan krisis kesehatan publik yang serius. Dia tidak main-main. Menurut petugas kesehatan Prancis, Patrick Pelloux, setidaknya 3.000 orang meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan suhu panas ini.
Panasnya musim panas ini tidak hanya dialami oleh Prancis, tapi juga oleh banyak negara lain di Eropa. Portugal bahkan mengalami suhu terpanas di Eropa, 47,3 derajat Celsius pada 1 Agustus lalu.
Inggris
Sebagian keluarga korban Lockerbie boleh sedikit lega. Pemerintah Libya sudah sepakat soal pembayaran kompensasi dalam perundingan di London. Libya bersedia membayar US$ 2,7 miliar. Berdasarkan kesepakatan, begitu uang tersedia, pemerintah Libya menulis surat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyatakan bertanggung jawab atas serangan terhadap pesawat Pan Am 103 pada 1988, yang menewaskan 271 penumpangnya. Rencananya hal ini dilakukan pekan lalu.
Pemerintah Libya akan mentransfer uang US$ 10 juta kepada setiap keluarga korban ke rekening penampung di Bank for International Settlement di Swiss dalam tiga tahap. Menurut Mark Zaid, wakil 50 keluarga korban yang terlibat negosiasi dengan Libya, US$ 4 juta akan dibayar saat PBB mencabut sanksi bagi Libya, kemudian US$ 4 juta berikutnya kalau Amerika mencabut sanksinya. Sisanya akan dikirim kalau Amerika mencabut Libya dari daftar teroris. Pada 2001, agen intelijen Libya, Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan Skotlandia.
Amerika Serikat
Mati listrik massal menyebabkan kepanikan di sebagian kawasan Amerika dan Kanada bagian selatan Kamis lalu. Jutaan pekerja di New York, Maryland, Detroit, Cleveland, Toronto, dan kota lain dievakuasi dari tempat kerja. Mati lampu juga menyebabkan kekacauan lalu lintas karena lampu rambu lalu lintas langsung lumpuh. Begitu pula sistem transportasi kereta. Ribuan orang terjebak di dalam kereta. Bandar Udara John F. Kennedy, La Guardia, dan Newark tak beroperasi. Toko-toko langsung tutup.
Mati lampu dari pukul 4 sore itu menyebabkan frustrasi dan kepanikan warga. Ada dugaan, teroris pelakunya. Warga yang tidak mengalami mati lampu ikut panik saat melihat televisi menggambarkan ratusan ribu orang berjalan kaki dalam kegelapan dengan wajah cemas. "Mungkin sesuatu akan terjadi setelah ini," ujar Claire Mysko, pekerja yang dievakuasi dari kantornya di Wall Street. Namun Presiden George W. Bush langsung menyangkalnya. "Satu hal yang bisa saya katakan dengan tegas, ini bukan tindakan teroris," ujarnya. Sebagian kawasan sudah bisa menikmati listrik lagi pada Kamis malam. Namun masih ada yang mati hingga Jumat.
Jerman
Sebuah kontroversi terjadi di Hamburg, di pengadilan terdakwa teroris yang terkait dengan serangan 11 September. Abdelghani Mzoudi memilih pengacara Yahudi, Michael Rosenthal, untuk membelanya. Padahal, pada sidang Kamis lalu, acaranya adalah pembacaan dakwaan terhadap Mzoudi bahwa dia dituduh sebagai bagian dari kelompok radikal yang anti-Amerika dan anti-Yahudi.
Menurut Rosenthal, dia telah membicarakan soal keyahudiannya dengan Mzoudi ketika pertama kali bertemu. "Dia hanya tersenyum dan berkata, `Menurut saya, masalahmu lebih besar dari masalah saya'," ujar Rosenthal menirukan respons Mzoudi. Keduanya langsung tersenyum. "Saya suka reaksi dia dan saya suka senyumnya," Rosenthal menambahkan. Rosenthal akan bekerja bersama pengacara lain, Guel Pinar.
Mzoudi, 31 tahun, didakwa mengetahui rencana pembajakan pesawat yang digunakan untuk menyerang gedung World Trade Center dan Pentagon dan mengurus keuangan tersangka anggota sel Al-Qaidah, Zakariya Essabar, yang masih jadi buron. Mzoudi juga didakwa membantu tersangka pembajak Mohammed Atta serta pilot bunuh diri Marwan al-Shehhi dan Binalshibh. Mzoudi mengaku kenal mereka. Tapi dia menyangkal mengetahui soal pembajakan.
Purwani Diyah Prabandari (BBC, Jerusalem Post, CNN, CSM)
Panas Membara di Eropa
Libya Bayar Kompensasi
Mati Lampu, Tindakan Teroris?
Heboh Pengacara Yahudi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo