Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Maersk Masih Jadwalkan Perjalanan ke Terusan Suez Meski Ada Serangan Houthi

Maersk Denmark masih berencana untuk mengirimkan lebih dari 30 kapal kontainer melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam waktu dekat.

2 Januari 2024 | 16.29 WIB

Kontainer terlihat di kapal kontainer Maersk Maersk Gibraltar di Terminal APM di pelabuhan Algeciras, Spanyol 19 Januari 2023. REUTERS/Jon Nazca
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kontainer terlihat di kapal kontainer Maersk Maersk Gibraltar di Terminal APM di pelabuhan Algeciras, Spanyol 19 Januari 2023. REUTERS/Jon Nazca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Maersk Denmark masih berencana untuk mengirimkan lebih dari 30 kapal kontainer melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam waktu dekat meskipun ada serangan akhir pekan terhadap salah satu kapalnya di wilayah tersebut, seperti yang ditunjukkan jadwal perusahaan dirilis pada Senin Malam, 1 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun Maersk juga menunda rencana beberapa kapal untuk menggunakan rute Laut Merah di tengah risiko serangan yang terus berlanjut oleh militan Houthi Yaman, dan mengatakan bahwa pihaknya akan mengumumkan rencana perjalanan untuk setiap kapal di lain waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maersk, Minggu, menghentikan semua pelayaran di Laut Merah selama 48 jam menyusul upaya kelompok Houthi yang didukung Iran untuk menaiki kapal Maersk Hangzhou, meskipun helikopter militer AS akhirnya berhasil menghalau serangan tersebut dan menewaskan 10 militan.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian wilayah Yaman setelah bertahun-tahun berperang, pada November mulai menyerang kapal-kapal internasional yang melintasi Laut Merah, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan Israel di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Kelompok pelayaran besar, termasuk raksasa peti kemas Maersk dan Hapag-Lloyd bulan lalu berhenti menggunakan rute Laut Merah dan Terusan Suez, dan beralih ke perjalanan yang lebih jauh mengelilingi Afrika melalui Tanjung Harapan.

Namun Maersk pada 24 Desember mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan kembalinya wilayah tersebut ke Laut Merah, dengan alasan pengerahan operasi militer pimpinan AS untuk melindungi kapal.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah keselamatan awak kapal, kapal dan kargo, dan bahwa rencana tersebut diperbarui “per kapal”, dengan beberapa kapal akan melakukan perjalanan melalui Suez dan yang lainnya mengambil rute yang lebih panjang mengelilingi Afrika.

Perbandingan rinci antara rencana perjalanan terbaru Maersk dengan rencana perjalanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah menunda rencana setidaknya 17 kapal untuk melakukan perjalanan melalui Laut Merah. Rencana baru akan diumumkan kemudian, kata perusahaan itu.

Perusahaan tersebut tidak mengatakan apakah ini berarti kapal-kapal tersebut akan dialihkan ke sekitar Tanjung Harapan.

Maersk tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai jadwalnya.

Saingannya, Hapag-Lloyd, pada Jumat mengatakan pihaknya telah memutuskan untuk terus mengalihkan kapal-kapalnya menjauh dari Suez dan Laut Merah demi alasan keamanan, dan menambahkan bahwa penilaian berikutnya akan dilakukan pada Selasa.

Menurut Maersk, mitra aliansi perusahaan Mediterranean Shipping Company (MSC) terus mengalihkan seluruh kapalnya melalui Tanjung Harapan.

MSC tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Terusan Suez digunakan oleh sekitar sepertiga kargo kapal kontainer global, dan mengarahkan kembali kapal-kapal di sekitar ujung selatan Afrika diperkirakan akan menghabiskan biaya tambahan bahan bakar hingga $1 juta untuk setiap perjalanan pulang pergi antara Asia dan Eropa Utara.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus