Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Malaysia menangkap 7 warga Filipina yang bekerja sebagai penjaga keamanan di beberapa perusahaan swasta di Kuala Lumpur dan Selangor, atas keterlibatan mereka sebagai milisi Abu Sayyaf.
"Satu tersangka berusia 22 tahun, anggota kelompok Abu Sayyaf yang terlibat bentrok dengan militer dan menculik sejumlah tawanan di selatan Filipina," kata Inspektor Jenderal Polisi Malaysia, Fuzi Harun seperti dikutip dari Reuters, 21 September 2017.
Baca: Dalang Tewas, Abu Sayyaf Rancang Strategi Teror Baru
Menurut polisi, ketujuh tersangka milisi Abu Sayyaf ditangkap atas informasi yang diterima aparat setelah menggagalkan rencana Abu Sayyaf melakukan teror saat acara penutupan SEA Games di Kuala Lumpur, pada Agustus lalu. Ketujuhnya ditangkap dalam satu penggrebekan pada 14 September.
Ketujuh tersangka milisi Abu Sayyaf itu tiba di Malaysia pada September 2015 melalui kota Sandakan, Sabah, berbatasan dengan perairan Filipina. Kemudian mereka masuk ke Kuala Lumpur dengan menggunakan dokumen palsu.
Baca: Duterte Ancam Makan Hati Milisi Abu Sayyaf Pasca Penggal Sandera
Sejak tahun 2013, Malaysia telah menahan lebih dari 300 orang yang disangka jaringan ISIS. Tahun ini, sudah 41 orang asing yang ditahan atas tuduhan sebagai teroris.
Abu Sayyaf yang telah bersumpah setia pada ISIS, melakukan berbagai aksi teror di wilayah Filipina selatan seperti mengebom, membunuh dan menculik orang untuk menuntut tebusan.
Satu faksi Abu Sayyaf, Maute,telah menguasai sebagian besar kota Marawi di Filipina Selatan pada Mei lalu. Sekitar 679 milisi dan 149 tentara Filipina tewas dalam operasi militer memberangus kelompok teroris itu.
THE STAR | REUTERS | MARIA RITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini