Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ANGKA ”keramat” 11 September kini membuat panas dingin sebagian politisi Jepang. Bukan karena mereka solider dengan pemerintah Amerika Serikat, sehingga ikut-ikutan diancam Al-Qaidah seperti dialami pemerintah Inggris dua bulan silam. Penyebabnya adalah julukan ”teroris” yang muncul dari mulut Taku Yamasaki, orang kepercayaan Perdana Menteri Junichiro Koizumi. Yamasaki menyamakan para politisi yang menentang ide reformasi Koizumi dengan anggota Al-Qaidah yang merontokkan Menara Kembar di New York, empat tahun silam. ”Tanggal 11 September (2005) memang sengaja dipilih sebagai hari pemilu parlemen Jepang,” ujar Yamasaki seperti dikutip AFP.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo