Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Setelah Ratu Mangkat

Pangeran Charles diangkat sebagai Raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth II.  Persemakmuran dan monarki mulai digugat.

10 September 2022 | 00.00 WIB

Raja Inggris Charles III dan Ratu Camilla menghadiri Dewan Aksesi di Istana St James, saat resmi dinyatakan sebagai raja baru Inggris, di London, Inggris, 10 September 2022. Victoria Jones/Pool via REUTERS
Perbesar
Raja Inggris Charles III dan Ratu Camilla menghadiri Dewan Aksesi di Istana St James, saat resmi dinyatakan sebagai raja baru Inggris, di London, Inggris, 10 September 2022. Victoria Jones/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Charles diangkat sebagai Raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth II.

  • Charles menghadapi banyak tantangan, dari kritik terhadap monarki hingga gugatan terhadap Persemakmuran.

  • Tak lagi bisa berbicara kritis soal pemerintah Inggris.

“MENINGGALNYA ibunda tercinta, Yang Mulia Ratu, merupakan momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya,” demikian pernyataan resmi Raja Charles III. Ini gelar Pangeran Charles setelah diangkat sebagai Raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth II, yang mangkat di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis, 8 September lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus