Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan Amerika Serikat menangguhkan penerbangan ke Israel. American Airlines menyetop penerbangan hingga akhir Maret 2025, memperpanjang penghentian layanan yang dimulai sejak hari-hari awal perang di Gaza pada Oktober tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang juru bicara maskapai mengatakan pada Rabu bahwa pelanggan dengan tiket penerbangan ke Tel Aviv dapat memesan ulang tanpa biaya tambahan atau membatalkan perjalanan dan uang akan dikembalikan. Penerbangan ke Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv akan ditangguhkan hingga 29 Maret.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami akan terus bekerja sama dengan maskapai mitra kami untuk membantu pelanggan yang bepergian antara Israel dan kota-kota Eropa dengan layanan ke AS," kata juru bicara tersebut.
Selain American Airlines, maskapai lain yang memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv adalah Delta Air Lines. Maskapai ini memperpanjang penangguhan penerbangan hingga 30 September dari 31 Agustus. Sementara United Airlines telah menangguhkan layanan tanpa batas waktu.
Ketiga maskapai penerbangan itu menghentikan penerbangan ke Israel tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang. Banyak maskapai penerbangan internasional lain melakukan hal yang sama, meskipun beberapa kemudian melanjutkannya.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengumumkan pada hari Senin bahwa berdasarkan analisis keamanan terkini, pihaknya akan menghentikan semua penerbangan ke Tel Aviv, Amman, Beirut, Teheran, dan Erbil di Irak hingga hari Senin.
AL ARABIYA
Pilihan editor: PM India Narendra Modi Memulai Lawatan Bersejarah ke Polandia dan Ukraina