Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang polisi menghentikan sebuah mobil di jalan tol yang dikendarai oleh bocah berusia 5 tahun yang mengaku ingin membeli Lamborghini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya polisi menghentikan mobil pada hari Senin karena melaju tidak beraturan. Namun, petugas bingung ternyata menemukan seorang anak berusia 5 tahun di balik kursi pengemudi, tweet akun Twitter Patroli Jalan Raya Utah, dikutip dari Reuters, 6 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melihat sebuah kendaraan melaju perlahan dan meliuk di jalur kiri jalan bebas hambatan Interstate 15, polisi itu menyalakan sirene-nya dan pengemudi segera menepi ke sisi jalan.
Video kamera dasbor yang dipasang di mobil patroli menangkap percakapan antara polisi dan bocah pengemudi yang diunggah ke YouTube.
"Kamu berumur 5 tahun?" kata polisi itu. "Wow!"
Dia kemudian bertanya kepada anak itu di mana dia belajar mengemudi dan mencatat detail lainnya.
Bocah lelaki itu, yang tidak diidentifikasi karena dia masih di bawah umur, mengatakan bahwa dia telah meninggalkan rumah dengan kendaraan orang tuanya setelah berdebat dengan ibunya, karena enggan membelikan bocah itu Lamborghini.
Dikutip dari CNN, polisi bernama Rick Morgan melihat kendaraan jenis SUV berbelok di Interstate 15 pada 30 km/jam, kata Patroli Jalan Raya Utah.
"Dia duduk di tepian jok sehingga kakinya bisa mencapai pedal rem agar mobilnya berhenti ketika saya berdiri di sana," kata Morgan.
Begitu dia menepi, anak itu mengatakan kepada polisi itu bahwa dia bermaksud pergi ke California untuk membeli Lamborghini untuk dirinya sendiri.
"Dia memutuskan untuk mengendarai mobil dan pergi ke California untuk membelinya sendiri," kata polisi di Twitter. "Dia mungkin kekurangan dana karena dia hanya memiliki US$ 3 (Rp 45 ribu) di dompetnya."
Sementara harga untuk Lamborghini baru adalah sekitar US$ 200.000 atau Rp 3 miliar.
Morgan mengatakan tidak ada yang terluka, dan kasus itu akan diserahkan kepada jaksa penuntut setempat untuk memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan terhadap orang tua, yang telah lalai mengawasi bocah tersebut.