Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KOTA MEKSIKO - Wajah warga Meksiko tampak terpukau saat memasuki kediaman mewah para presiden pada Sabtu lalu. Rakyat Meksiko untuk pertama kalinya dapat langsung melihat keindahan istana kepresidenan, yang oleh pemerintah baru kini dijadikan sebagai museum alih-alih sebagai kediaman Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang baru saja dilantik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Lopez Obrador dilantik pada Sabtu pagi, ratusan warga Meksiko berbaris untuk menjadi yang pertama melihat langsung Los Pinos, istana presiden selama delapan dekade terakhir. Sementara dulu seakan-akan menjadi gedung yang tak tersentuh, terutama oleh rakyat miskin, Los Pinos kini berubah fungsi menjadi pusat budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mario Lozano, seorang pedagang berusia 47 tahun dari salah satu lingkungan miskin di Ibu Kota Meksiko, mengaku merasa seperti memasuki istana Raja Prancis setelah Revolusi Prancis. "Rasanya seperti memasuki Istana Versailles," katanya kepada Reuters. "Sangat menyedihkan melihat kemewahan ini dibandingkan dengan kesengsaraan rakyat."
Sejumlah keluarga terlihat menikmati taman, kemudian berjalan melalui koridor untuk mengintip kantor dan ruangan, serta mendengarkan musik yang dibawakan musikus dari penjuru negeri yang diundang. Seorang perempuan memainkan piano grand di area resepsi putih berkilauan di bawah tangga megah.
Tempat tinggal mantan presiden Enrique Pena Nieto itu kosong. Yang tersisa hanyalah lampu kristal besar. Dapurnya luas. Rak buku kayu berjajar di kantor. Di ruang-ruang kosong, papan-papan diberi tulisan "Kamar Tidur Presiden" dan "Kantor Kepresidenan".
Kamar mandi mantan presiden juga dibuka dan menjadi lokasi swafoto pengunjung yang tak terhitung jumlahnya. Jika López Obrador coba membuktikan pendapatnya bahwa pendahulunya hidup dalam kemewahan, ia berhasil.
"Sangat menyenangkan melihat ini karena kepentingan historisnya, tapi itu juga menyedihkan," ujar Pilar Sierra Colin, 50 tahun. "Orang-orang yang dulu tinggal di sini adalah orang-orang yang menghancurkan negara."
Lopez Obrador, presiden beraliran kiri pertama setelah tujuh dekade di Meksiko, menang telak pada Juli lalu dengan janji mengakhiri kekerasan, membersihkan pemerintah dari korupsi yang meluas, dan menempatkan rakyat miskin Meksiko di agenda paling atas.
Dalam pidato pengukuhannya, Lopez Obrador bersumpah akan mengakhiri kekuasaan elite yang "rakus". Salah satu janji yang dilaksanakannya adalah meninggalkan istana kepresidenan yang mewah tersebut.
Lopez Obrador belum sepenuhnya tahu di mana dia akan tinggal. Baru-baru ini, ia mengatakan mungkin akan pindah dari rumahnya yang sederhana di lingkungan kelas menengah ke sebuah apartemen di pusat kota dekat Istana Nasional, yang akan dia gunakan sebagai kantor kepresidenan.
REUTERS | WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
25
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo