Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Tegang Tersebab Kapal Selam

Pakta AUKUS dan pembangunan kapal selam nuklir Australia menggoyang stabilitas Asia-Pasifik.

27 November 2021 | 00.00 WIB

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pakta AUKUS bersama Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, 15 September 2021. REUTERS/Tom Brenner
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan pakta AUKUS bersama Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, 15 September 2021. REUTERS/Tom Brenner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • AUKUS dan pembangunan kapal selam nuklir Australia memanaskan situasi di Asia Pasifik.

  • Sejumlah negara di Asia Tenggara khawatir akan dampaknya pada stabilitas kawasan.

  • Australia berusaha melobi negara-negara Asia untuk meredakan ketegangan.

RENCANA pembangunan kapal selam bertenaga nuklir Australia berbuntut panjang. Negeri Kanguru, yang selama ini termasuk negara tanpa nuklir, akan memiliki kapal dengan reaktor nuklir, meski bukan senjata nuklir, dengan bantuan teknologi Inggris dan Amerika Serikat. Ini buah dari pakta pertahanan AUKUS ketiga negara pada pertengahan September lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus