Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal Dabke, Tarian Tradisional yang Jadi Simbol Perjuangan Rakyat Palestina

Dabke kerap dilakukan sebagai bentuk protes dan perlawanan di Gaza. Orang Palestina mempraktikkannya lewat dialek lokal guna mengungkapkan emosi yang berkaitan dengan peristiwa pembantaian tersebut.

27 Desember 2023 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Viral di media sosial seorang remaja dengan bendera Palestina terikat di pinggangnya melakukan tarian di sela-sela perlawanan menggunakan katapel kepada tentara Israel. Remaja itu melakukan dabke, sebuah tarian tradisional. Tarian ini seolah menjadi simbol perlawanan dan dilakukan juga oleh sejumlah demonstran pro Palestina di sejumlah negara. 

Tentang Tarian Dabke

Dikutip dari baytalfann.com, Dabke adalah salah satu tarian tradisional bangsa Arab yang berasal dari pegunungan di wilayah Levantine, termasuk Palestina, Lebanon, Yordania, dan Suriah. Tarian ini berawal dari kebiasan masyarakat di daerah tersebut saat memperbaiki atap rumah yang retak karena dibangun dari dahan pohon dan lumpur.

Saat atap rumah mereka retak akibat perubahan cuaca, keluarga serta tetangga akan datang dan menutup lumpur dengan bergandengan tangan dan membentuk barisan. Kemudian mereka menginjak-injak lumpur dan jerami sambil bernyanyi bersama. Tradisi ini pun diwariskan selama bertahun tahun dan berubah bentuk menjadi tradisi tarian dengan makna pentingnya keluarga, komunitas, dan tradisi.

Dikutip dari Aljazeera, dabke secara harfiah berarti “menghentakkan kaki”. Tarian berbaris ini dibawakan oleh sebelas penari, baik perempuan maupun laki-laki. Dabke dilakukan dalam berbagai acara seperti pesta pernikahan, pertemuan keluarga, dan perayaan lainnya.

Dalam prakteknya, tarian dabke didasarkan pada gerakan kaki dan hentakan kaki yang sinkron. Dikutip dari Antara, tarian ini memadukan gerakan dalam formasi lingkaran dan formasi banjar. Barisan dibentuk dari kanan ke kiri, dengan pemimpin yang disebut raas (rais) atau lawweeh berada di posisi depan menghadap penonton.

Tidak hanya sekedar tarian, seniman setempat juga membuat lagu khusus untuk menambah nilai seni dabke. Dikutip dari religionfandom.com, dabke dipopulerkan pada abad ke-20 oleh komposer Lebanon Assi dan Mansour Rahbani. Musik dabke memiliki ketukan yang sangat kuat dan biasanya berisi instrumen oud, mijwiz, tabla, daff, dan arghul. Kemudian diiringi lagu khusus seperti Dal Ouna, Al Jafra, Al Dahiyya, dan Zareef il-Tool.

Simbol perjuangan Palestina

Di Palestina, tarian dabke juga mengakar di masyarakat. Dikutip dari citydance.org, warga Palestina menampilkan tarian tradisional Dabke saat hari libur nasional. Ini untuk melestarikan adat istiadat, tradisi, dan dan kebanggaan nasional mereka.

Dabke juga bagian pernikahan yang hampir tidak bisa diabaikan di Palestina. Tarian ini umumnya dijumpai di kawasan Hebron, sebelah utara Palestina, di Marj Ibn Amer dan Wadi Ara, serta di sekitar bagian utara Tepi Barat.

Tak sekedar tarian budaya, Dabke juga melambangkan simbol solidaritas, sukacita, ketabahan, kekuatan, dan tekad rakyat palestina. Dikutip dari ichunesco.org, Dabke kerap dilakukan sebagai bentuk protes dan perlawanan di Gaza.

Saat ini tarian dabke semakin populer. Tarian itu banyak berseliweran di berbagai media sosial. Salahsatu potongan video yang terkenal adalah seorang remaja yang menari dabke di dekat kobaran api sambil membawa ketapel. Di sekeliling remaja itu, ada kumpulan orang Palestina lain yang melawan tentara Israel menggunakan katapel tradisional sejak era Nabi Daud. Potongan klip itu dilengkapi dengan latar lagu berjudul Leve Palestina, Krossa Sionismen dari Kofia, salah satu grup musik etnik dari Swedia. 

Pilihan Editor: Anies Sebut Bakal Kunjungi Palestina jika Terpilih jadi Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus