Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menghambur keluar, "man of the year"

Teng hsiao-ping, 73, nampaknya akan menjadi ketua rrc. untuk menghadapi uni soviet, cina telah mempererat hubungan dengan pakistan, india, inggris, as, jepang dan dunia ketiga. (ln)

28 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA penanggalan Cina, tahun 1978 ini dikenal juga sebagai Tahun Kuda. Dan di Peking, Teng Hsiao-ping yang tangkas dan garang itu kini nampaknya menjadi kaki depan pemerintahnya. Ini adalah masa ketika Peking dengan amat bersemangat mempererat hubungannya dengan negara-negara kapitalis. Tindakan yang kelihatan paradoksal dari sebuah pemerintah yang gemar menutup diri ini kabarnya dimaksudkan untuk menghirnpun dukungan dari kalangan pemerintah demokrat maupun totaliter. "Ini bertujuan untuk menyelamatkan Marxisme-Leninisme dan dunia dari cengkeraman Uni Soviet yang di mata Peking amat haus kekuasaan," kata seorang pengamat di Hongkong awal bulan ini. Sehubungan dengan itu, barangkali Peking akan segera membuka kembali pakta persahabatan dengan Jepang. Isi perjanjian persahabatan itu kelihatannya akan sama, yaitu "anti hegemonisme" yang jelas ditujukan terhadap ambisi Uni Soviet di kawasan Pasifik. Masuk Akal Di Asia Selatan dan Samudera Hindia tak jauh berbeda pula. Untuk menghadapi Uni Soviet dirangkulnya pemerintah militer Jenderal Zia di Pakistan. Sementara itu Menlu India beberapa waktu silam mengungkapkan "persiapan untuk menormalisasikan hubungan New Delhi-Peking sedang digarap." Orang-orang Cina menjelaskan pula bahwa kebijaksanaan mereka terhadap masalah Eropa didasarkan pada"perlucutan senjata yang masuk akal." Eropa dianggapnya sebagai kunci untuk tujuan hegemoni dunia Moskow. Jadi Cina tak akan menuntut pembubaran NATO selama Pakta Warsawa masih ada. Peking pun akan tetap bersahabat dengan Edward Heath dan Margareth Thatcher dari Inggeris. Lantaran ia bersimpati terhadap perjuangan kaum proletar Inggeris dan hanya kaum konservatiflah yang paling keras anti Uni Soviet. Gerakan-gerakan pembebasan di Dunia Ketiga pun mendapat simpatinya. Tapi di samping itu Cina sadar akan kenyataan hanya para pemimpin yang memegang kekuasaanlah - seperti Presiden Mobutu dari Zaire--yang melawan agresi Uni Soviet di Afrika dan Dunia Ketiga umumnya. RRC tak akan menggabungkan diri dengan Amerika untuk melawan Rusia. Namun jelas Peking akan terus berusaha mendekati dan mempererat hubungan dengan Amerika demi "mengeksploitasi perbedaan-perbedaan kepentingan" antara kedua negara super itu. Kutukan terhadap Amerika seolaholah merupakan tata-cara untuk lebih memperjelas kesan bahwa RRC merupakan kekuatan bebas. Ini terutama ditujukan kepada gerakan-gerakan pembebasan di Dunia Ketiga yang tampuk pimpinannya diklaim oleh Cina. Ujian Universitas Tapi Amerika merupakan kekuatan yang tersedia sekarang ini untuk menghadapi Soviet. Di samping jadi sumber utama Cina untuk memperoleh bantuan teknologi dalam memodernisir diri. Program modernisasi menjadi tujuan utama Cina dalam menempuh akhir abad ini dan memasuki abad ke-21. Jalannya sudah dilicinkan. Ujian-ujian universitas yang pertama kali sejak 11 tahun terakhir ini baru saja dimulai. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang mewarnai pendidikan di RRC dewasa ini. Juga bermacam delegasi penjajagan yang dikirim ke luar negeri telah berhasil memperoleh peralatan dan ketrampilan teknologi. Pemulihan ekonomi yang telah rusak karena bencana alam maupun kesalahan kebijaksanaan kaum radikal di masa lalu berjalan dengan sangat perlahan dan penuh kesukaran. Karenanya dalam tahun 1978 ini para pemimpin Peking akan sangat menekankan pada pemenuhan kebutuhan para menejer profesional yang efisien, standar produksi yang tinggi, disiplin keras dan "bicara kosong sedikit dan lebih banyak bekerja." Tapi tuntutan yang dimaksudkan untuk efektifitas ini akan bertubrukan dengan program liberalisasi massa yang pada saat yang sama sedang dijalankan. Ini berarti memberi rakyat banyak kebebasan dalam kebudayaan, penaikan skala gaji dan penyediaan barang konsumsi lebih banyak. Tambahan lagi pembersihan yang sekarang masih dijalankan terhadap oknum pejabat yang dulu menjadi pengikut janda Mao akan membuat keadaan tidak tenang. Ada perkiraan bahwa kampanye anti "komplotan empat" yang sekarang tampaknya mulai menaik lagi itu merupakan suatu pembuka jalan ke arah terselenggaranya sidang Konres Rakyat Nasional sebelum pertengahan tahun ini. Diharapkan sidang itu akan merupakan sidang konsolidasi dan persatuan. Setelah kongres Cina akan menyatakan diri sebagai stabil, seluruh penunjukan pejabat baru dan kebijaksanaan baru akan disahkam Diperkirakan pula Teng Hsiaoping akan ditunjuk sebagai ketua RRC -- kedudukan staraf dengan presiden yang sejak jatuhnya Liu Shao-chi tetap kosong. Dilihat dari hal-hal di atas, para pengamat daratan Cina berkesimpulan bahwa Teng Hsiao-ping, 73, merupakan, Man of the Year Cina. Dia merupakan pemimpin dari suatu kelompok elit yang penafsirannya terhadap pemikiran revolusioner Mao Tse-tung bisa - kalau saja mungkin - membangkitkan si pemikir dari kuburannya dan bergerak kembali memimpin proses pemurnian nilai-nilai revolusi Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus