SEBERAPA kaya seorang pemimpin negeri sosialis? Sebagai Ketua Presidium Soviet tertinggi, Mikhail Gorbachev menerima gaji 1.200 rubel, atau sekitar Rp 3.024.000, per bulan. Itu dalam pengakuan Presiden Eksekutif Uni Soviet yang baru terpilih ini kepada surat kabar Soviet Argumenty Y Fakty pekan lalu. Jumlah itu hampir sama besar dengan gaji masing-masing ke-12 anggota Politbiro lainnya. Menurut Gorby, para anggota Politbiro menerima 1.100 rubel (Rp 2.772.000). Sementara itu, sebgai Sekjen PKUS. Gorbachev masih mendapat tambahan 1.000 rubel atau Rp 2.520.000. Maka, total anak sopir traktor ladang gandum ini berpenghasilan Rp 5.544.000 tiap bulan. Atau sama dengan 6 kali gaji pegawai negeri kelas menengah di negeri perestroika itu. Toh, dengan sedikit bergurau agaknya, kepada surat kabar tersebut Gorby mengatakan, dibandingkan dengan tugas-tugasnya, uang sebesar itu sebenarnya kurang. "Seluruh waktu saya habis untuk bekerja. Baik di Komite Sentral, di Presidium, maupun di rumah." Selain uang, sebagai pejabat tinggi, Gorbachev mendapat fasilitas rumah dinas di Moskow. Meski ia lebih suka tinggal di apartemennya di luar kota, yang juga milik negara. Baik rumahnya di Moskow, apartemennya yang di luar kota itu, maupun mobilnya, dilengkapi dengan alat komunikasi supercanggih. "Saya mendengar kanbar gempa bumi Armenia melalui telepon mobil di dalam feri yang membawa kami ke Governor's Island waktu mau menjumpai Presiden Reagan," tuturnya. Di masa kecil, Misha (panggilan orang-tuanya bagi Gorbachev) pernah tak masuk sekolah gara-gara tak punya sepatu, tapi kini sebagai tokoh penting ia selalu berpenampilan perlente. BEgitu juga Raisa Maximovna, istrinya, yang selalu setia menemaninya. Gorbachev punya hobi nonton teater. Tapi, bila sempat, ia tak segan menemani Raisa nonton pameran mode. Mereka memang selalu tampak berdua, baik dalam acara resmi maupun tak resmi. Itu memancing komentar macam-macam. Salah satunya dari delegasi Ukraina. Mereka mengkritik Nyonya Gorbachev, dalam sebuah acara debat terbuka di parlemen Soviet yang baru, bahwa ia terlalu mempengaruhi Gorbachev dan terlalu sering menjadi tokoh berita tambahan di setiap acara suaminya. O, ya, Gorbachev pun menerima honorarium dari buku Perestroika-nya, yang di Soviet saja sudah laku 2 juta eksemplar. Uang itu, menurut dia, tak masuk saku pribadi, melainkan untuk anggaran Partai, sumbangan sosial korban gempa bumi di Armenia, umpamanya, atau untuk taman kanak-kanak di Moskow.Sapta Adiguna (Paris)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini