INILAH sebagian dari 160 korban Recruit Company -- konglomerat yang sedang berkembang sangat cepat dengan cara tak terpuji: menjual saham yang belum didaftarkan di bursa saham, dengan harga teramat murah. Noburu Takeshita, 75 tahun. Perdana Menteri sejak November 1987, yang oleh pers Jepang dijuluki "orang yang malang." Sebab, anak penjual sake ini tak mendapatkan perhatian utama ketika peristiwa-peristiwa masuk dalam hidupnya. Ketika ia ditunjuk sebagai ketua Partai Demokrasi Liberal, Oktober 1987, bertepan dengan peristiwa anjloknya harga saham di dunia. Hingga berita Takeshita tenggelam. Berita pelantikannya, akhir Oktiber 1987, pun tenggelam oleh artikel yang rencana pertemuan Reagan-Gorbachev memenuhi koran Jepang. Bahkan pemberitaan ketika ia terpilih sebagai perdana menteri harus bersaing dengan berita tercapainya kurs tertinggi terhadap dolar, 8 November dua tahun lalu. Bapak tiga anak perempuan ini diduga bertanggung jawab atas dana US$ 1,5 juta dari Recruit. Kiichi Miyazawa, 70 tahun. Ia Menteri Keuangan, mengundurkan diri pada Desember 1988. Tak jelas benar-tidaknya tuduhan bahwa dia memiliki saham Recruit atas nama pribadi. Bapak dua anak ini pernah menjadi Menteri Luar Negeri (1974-1976). Miyazawa punya hobi nonton teater klasik Jepang yang disebut Noh, dan membaca. Takeshi Hasegawa, 77 tahun. Tak banyak diketahui tentang Menteri Kehakiman yang mengundurkan diri akhir tahun lalu ini. Ia beberapa kali menjadi menteri: Menteri Perburuhan (1973-1976), lalu Menteri Transportasi (1982-1983). Hisashi Shinto, 79 tahun. Mengundurkan diri dari perusahaan telekomunikasi NTT akhir tahun lalu, ditahan Maret tahun ini, dengan tuduhan menerima suap dari Recruit. Bapak tiga anak lelaki dan satu anak perempuan ini punya hobi golf dan fotografi. Sebelum menjadi direktur di NTT mulai 1981, pernah manjadi Menteri Transportasi (1979-1981). Hiromasa Ezoe, 52 tahun. Dia pendiri Recruit Co. Berangkat dari hanya usaha biro reklame kecil-kecilan, kini Recruit tumbuh menjadi konglomeret dengan 28 perusahaan. Sebulan setelah skandal Recruit diberitakan pers Jepang, ia mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya itu. Empat bulan kemudian ia masuk rumah sakit. Toh, bagi sebagian karyawan Recruit, ia tetap dianggap pahlawan (lihat Uang di Atas Segalanya). Ken Harada, Menteri Perencanaan Ekonomi, mengundurkan diri Januari yang lalu. Menurut sekertarisnya, pihak Recruit menyumbang lembaga pendidikan politik dan ekonomi internasional yang didirikan Harada, 10.000 yen tiap bulannya. Dalam empat pertemuan guna mencari dana politik yang diselenggarakan Harada, sebagian besar tiket diborong oleh perusahaan yang kini jadi tenar namanya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini