Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mesir dan Sudan Selatan pada Minggu 16 April 2023 menawarkan untuk menengahi tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), kata kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan. Kedua pihak bertikai mulai bertempur di ibu kota Khartoum dan kota-kota di seluruh negeri pada Sabtu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam panggilan telepon antara Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan presiden Sudan Selatan Salva Kiir, dua tetangga langsung Sudan, meminta kedua belah pihak dalam perebutan kekuasaan untuk “memilih suara nalar (dan) dialog damai,” kata pernyataan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menekankan keseriusan bentrokan militer yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan (RSF), kedua pemimpin negara jiran itu menyatakan kesiapan mereka untuk menengahi perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan.
Sisi dan Kiir memperingatkan pihak-pihak Sudan bahwa "peningkatan kekerasan hanya akan menyebabkan situasi semakin memburuk, yang bisa lepas kendali.”
“Memperkuat keamanan dan stabilitas adalah penjamin utama untuk menyelesaikan lintasan transisi politik dan mewujudkan pembangunan dan pembangunan di Sudan,” tegas kedua pemimpin tersebut.
Bentrokan meletus di ibu kota Khartoum dan kota-kota yang berdekatan Sabtu pagi, setelah berhari-hari ketegangan terkait integrasi RSF ke dalam tentara.
Sedikitnya 56 warga sipil tewas dalam pertempuran itu dan ratusan orang terluka, menurut petugas medis Sudan.
Pilihan Editor: Serangan Udara Militer Sudan ke Markas RSF Tewaskan 25 Orang
XINHUA