Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mikhail Gorbachev, Pemimpin Terakhir Uni Soviet, Mangkat di Usia 91 Tahun

Mikhail Gorbachev, yang mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah tetapi gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet, meninggal pada Selasa 30 Agustus

31 Agustus 2022 | 07.37 WIB

Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Uni Soviet. Sumber: Reuters/Sergei Karpukhin/rt.com
Perbesar
Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Uni Soviet. Sumber: Reuters/Sergei Karpukhin/rt.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mikhail Gorbachev, yang mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah tetapi gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet, meninggal pada Selasa 30 Agustus 2022 dalam usia 91 tahun, kata pejabat rumah sakit di Moskow, Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mikhail Gorbachev meninggal malam ini setelah penyakit yang serius dan berkepanjangan," kata Rumah Sakit Klinis Pusat Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gorbachev, presiden Soviet terakhir, menjalin kesepakatan pengurangan senjata dengan Amerika Serikat. Kemitraan dengan kekuatan Barat berhasil menghapus Tirai Besi yang telah membagi Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan mewujudkan reunifikasi Jerman.

Namun, reformasi internalnya melemahkan Uni Soviet dan memicu keruntuhannya. Momen yang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sebagai "bencana geopolitik terbesar" abad kedua puluh. Putin mengatakan pada 2018 dia akan membalikkan keruntuhan Uni Soviet jika dia bisa, kantor berita melaporkan pada saat itu.

Kendati demikian, Putin menyatakan "belasungkawa terdalamnya", juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Interfax.

Para pemimpin dunia memberikan penghormatan kepada Gorbachev. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Gorbachev telah membuka jalan bagi Eropa yang bebas.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, mengutip invasi Putin ke Ukraina, mengatakan "komitmen tak kenal lelah Gorbachev untuk membuka masyarakat Soviet tetap menjadi contoh bagi kita semua".

Setelah beberapa dekade ketegangan dan konfrontasi Perang Dingin, Gorbachev membawa Uni Soviet lebih dekat ke Barat daripada titik mana pun sejak Perang Dunia Kedua.

Tetapi dia melihat warisan itu hancur di bulan-bulan terakhir hidupnya, ketika invasi ke Ukraina membawa sanksi Barat jatuh ke Moskow, dan politisi di Rusia dan Barat mulai berbicara tentang Perang Dingin baru.

"Gorbachev meninggal secara simbolis ketika pekerjaan hidupnya, kebebasan, secara efektif dihancurkan oleh Putin," kata Andrei Kolesnikov, rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace.

Gorbachev memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990. Dia akan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya Raisa, yang meninggal pada 1999, kata Tass, mengutip yayasan yang didirikan mantan pemimpin Soviet itu begitu lengser.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus