Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, tahun 1991, Mikhail Gorbachev mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Uni Soviet dalam sebuah pengunduran diri sukarela.
Pengunduran diri mendiang Gorbachev ini merupakan bagian dari proses resmi pembubaran Uni Soviet yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan dengan pengumuman bahwa Uni Soviet sebagai entitas politik tak lagi ada.
Profil Mikhail Gorbachev
Dikutip dari Britannica, Mikhail Sergeyevich Gorbachev atau Mikhail Gorbachev lahir pada 2 Maret 1931 di Stavropol, Uni Soviet. Dia dibesarkan dalam kondisi pascaperang, yang membentuk pemikiran dan pandangannya terhadap masa depan Uni Soviet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gorbachev adalah putra petani Rusia di wilayah Stavropol di barat daya Rusia. Ia bergabung dengan Komsomol (Liga Komunis Muda) pada 1946. Pada 1952, ia masuk jurusan hukum Universitas Negeri Moskow, dan memulai karier politiknya di Partai Komunis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia lulus dengan gelar sarjana hukum pada 1955, dia memegang sejumlah jabatan di Komsomol dan organisasi partai reguler di Stavropol, dia juga menjadi sekretaris pertama komite partai regional pada 1970. Kenaikan cepatnya membawanya ke Kremlin, di mana ia menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet pada 1985.
Kebijakan Glasnost dan Perestroika
Gorbachev dengan cepat mulai mengkonsolidasikan kekuatannya dalam kepemimpinan Soviet. Tujuan utama domestiknya untuk menghidupkan kembali perekonomian Soviet yang stagnan setelah bertahun-tahun terpuruk dan pertumbuhan yang rendah selama masa kekuasaan Leonid Brezhnev (1964–1982).
Dikutip dari History, pada Februari 1986 di Kongres Partai Komunis, Gorbachev menyatakan perlunya restrukturisasi politik dan ekonomi, atau perestroika, dan menyerukan era baru transparansi dan keterbukaan, atau glasnost.
Program perestroika yang dilancarkan Gorbachev melonggarkan kendali terpusat terhadap banyak perusahaan, sehingga petani dan produsen dapat memutuskan sendiri produk apa yang akan dibuat, berapa banyak yang akan diproduksi, dan berapa harga yang harus dibayar untuk produk tersebut.
Namun langkah tersebut dinilai bertentangan dengan kebijakan ekonomi Uni Soviet. Tindakan ini pun membuat marah banyak pejabat tinggi yang sebelumnya memimpin komite pusat yang berkuasa.
Pada Mei 1988, Gorbachev memperkenalkan kebijakan baru yang memungkinkan terciptanya bisnis koperasi terbatas di Uni Soviet, yang menyebabkan munculnya toko, restoran, dan produsen bersifat private property atau milik pribadi.
Gorbachev juga menghapuskan pembatasan perdagangan luar negeri, menyederhanakan proses yang memungkinkan produsen dan lembaga pemerintah daerah untuk melewati sistem birokrasi pemerintah pusat yang sebelumnya menghambat.
Gorbachev mendorong investasi Barat, meskipun ia kemudian membatalkan kebijakan awalnya, yang menyerukan agar usaha bisnis baru ini mayoritas dimiliki dan dijalankan oleh orang Rusia.
Ia juga pada awalnya menunjukkan sikap menahan diri ketika para buruh mulai mendorong peningkatan perlindungan dan hak asasi, dengan ribuan orang memprotes inefisiensi yang sangat besar dalam industri batu bara Soviet.
Namun Gorbachev kembali berbalik arah ketika dihadapkan pada tekanan dari kelompok garis keras setelah pemogokan besar-besaran yang dilakukan oleh 300 ribu penambang pada 1991.
Ketika reformasi di bawah glasnost, Gorbachev juga berupaya merombak sebagian besar sistem politik Uni Soviet. Pada 1988, ia mendorong langkah-langkah yang menyerukan pemilihan umum pertama yang benar-benar demokratis sejak Revolusi Rusia tahun 1917.
Kegagalan perestroika dan bubarnya Uni Soviet
Namun, kegagalan perestroika Gorbachev mempercepat bubarnya Uni Soviet. Setelah beberapa puluh tahun menguasai negara-negara Blok Timur, Uni Soviet di bawah Gorbachev melonggarkan cengkeramannya.
Pada 1988, ia mengumumkan kepada PBB bahwa jumlah pasukan Soviet akan dikurangi, dan kemudian mengatakan bahwa Uni Soviet tak akan lagi mencampuri urusan dalam negeri negara-negara tersebut.
Ketika kesulitan reformasi selama setengah dekade mengguncang Partai Komunis, Gorbachev berusaha memperbaiki keadaan, mengubah posisinya untuk menenangkan kelompok garis keras dan liberal. Seruannya yang makin meningkat untuk meminta dukungan dan bantuan Barat, terutama kepada Presiden George HW Bush, tak dihiraukan.
Pada Agustus 1991, sebuah kudeta yang dilakukan oleh kelompok garis keras yang bersekutu dengan beberapa anggota KGB berusaha menggulingkan Gorbachev, namun ia tetap memegang kendali, meskipun untuk sementara.
Pada Desember 1991, hampir 75 tahun setelah Revolusi Rusia yang mengawali era Partai Komunis, Uni Soviet tak ada lagi. Mikhail Gorbachev mengundurkan diri pada 25 Desember 1991. Dan dengan ambyarnya Uni Soviet, Perang Dingin pun usai.
Pilihan editor: Deretan Pejabat Tinggi Hadiri Pemakaman Mikhail Gorbachev