Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Ukraina menggelar latihan tempur di dekat wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina dengan rudal anti-tank Javelin buatan Amerika Serikat, menurut laporan televisi Ukrainian Dom pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ukraina, yang berusaha untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sejak 2018 telah menerima serangkaian pengiriman amunisi AS dan rudal Javelin, yang menarik kritikan dari Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kyiv menuduh Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara dalam persiapan untuk rencana invasi, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang membara di wilayah Donbass timur Ukraina dapat meletus menjadi perang terbuka antara kedua negara bertetangga itu, menurut laporan Reuters, 23 Desember 2021.
Rusia membantah merencanakan serangan apa pun tetapi menuduh Ukraina dan Amerika Serikat melontarkan provokasi. Rusia juga menuntut jaminan keamanan terhadap ekspansi NATO ke arah timur.
Sementara itu Rusia mengadakan latihan militernya sendiri di dekatnya, kantor berita Interfax melaporkan pada Rabu. Jet tempur SU-30 dan pesawat pengebom SU-24 dari Armada Laut Hitam melakukan latihan pengisian bahan bakar udara di atas Krimea, semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.
"Penerbangan dilakukan di langit di atas Krimea," kata Interfax mengutip Armada Laut Hitam Rusia.
Sekitar 20 pilot mempraktikkan latihan penerbangan yang kompleks, katanya, termasuk pengisian bahan bakar di udara pada ketinggian mulai dari 2.000 hingga 6.000 meter dengan kecepatan sekitar 600 km/jam.
Pejabat tinggi keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan kepada Reuters pada Rabu, 122.000 tentara Rusia berada 200 km dari perbatasan dengan Ukraina.
Danilov mengatakan pekan lalu bahwa Rusia akan membutuhkan setidaknya 500.000-600.000 tentara di perbatasan "untuk menjaga situasi tetap terkendali jika terjadi serangan."
Dia juga mengatakan Rusia dapat meningkatkan jumlah pasukan dengan sangat cepat dan kapan saja, tetapi akan membutuhkan lebih dari 24 jam untuk membawa pasukan yang cukup ke perbatasan untuk melakukan invasi.
Ukraina adalah fokus ketegangan baru antara sekutu Barat dan Rusia, yang telah didesak untuk membuka negosiasi dalam format yang disebut Normandia, yang akan mempertemukan perwakilan Prancis, Jerman, Rusia, dan Ukraina.
REUTERS