Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Massachusetts – Manajemen lembaga pendidikan tinggi Massachusetts Institute of Technology mengatakan telah menghentikan kolaborasi dengan perusahaan teknologi informasi asal Cina yaitu Huawei Technologies dan ZTE Corp.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Ini dilakukan setelah adanya investigasi pemerintah federal AS terhadap dugaan pelanggaran dan sanksi yang dilakukan kedua perusahaan itu.
“MIT Tidak menerima kerja sama baru atau memperbarui kerja sama yang ada dengan Huawei dan ZTE atau lembaga yang bernaung di bawahnya terkait adanya investigasi federal mengenai pelanggaran pada pembatasan sanksi,” kata Maria Zuber, wakil Presiden MIT untuk riset, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 4 April 2019.
Baca:
SCMP melansir keputusan MIT ini mengikuti langkah tiga universitas terkenal lainnya yaitu Stanford University, Berkeley University dan Univerity of Minnesota.
Langkah MIT ini merupakan bagian dari upaya luas untuk lebih selektif dalam memiliki mitra penelitian, yang bisa berdampak pada hubungan dengan Cina, Hong Kong, Rusia, dan Arab Saudi.
“Baru-baru ini, kami memutuskan kerja sama dengan negara tertentu seperti Cina termasuk Hong Kong, Rusia, dan Arab Saudi layak mendapat kajian administrasi dan fakultas lebih jauh dibandingkan evaluasi biasa terhadap semua proyek internasional,” begitu bunyi surat yang ditulis oleh Richard Lester, yang merupakan associate provost di MIT, dan Maria Zuber, wakil Presidden MIT bidang riset.
Baca:
Nama MIT tercantum dalam presentasi Huawei pada 2017 mengenai mitra kolaborasi dalam Program Riset Inovasi Huawei atau HIRP.
Nama Huawei muncul ke permukaan terkait penangkapan bekas Direktur Keuangan Global, Meng Wanzhou, di Kanada.
Saat ini, proses persidangan untuk ekstradisi Meng ke AS, yang meminta penahanannya, masih berlangsung. Isu yang dibahas dalam persidangan termasuk sejumlah tuduhan kriminal seperti penipuan perbankan, dan pencurian teknologi. Ini terkait pengerjaan proyek Huawei yaitu pembangunan jaringan telekomunikasi di Iran, yang terkena sanksi oleh AS.