Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman atau MBS, bertemu dengan para pemimpin sayap kanan organisasi Yahudi selama kunjungannya ke Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laporan Al Jazeera, Kamis, 29 Maret 2018, menyebutkan, kaum Yahudi yang ditemui Mohammed bin Salman tersebut adalah para donatur triliunan rupiah untuk pembangunan permukinan ilegal di daerah pendudukan Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PM Israel Netanyahu dan Raja Salman. REUTERS
"MBS bertemu komunias Yahudi yang tergabung ke dalam BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi), AIPAC, Berdiri untuk Israel (ADL) dan Federasi Yahudi Amerika Utara (JFNA)," tulis Al Jazeera, Kamis.
Menurut lembaran daftar acara sebagaimana diterima koran Israel, Haaretz, MBS juga bertemu dengan para pemimpin dari Konferensi Presiden, B'nai Brith dan Komite Yahudi Amerika (AJC). AIPAC, ADL dan JFNA telah lama melawan BDS, sebuah gerakan antikekerasan yang menekan Israel secara ekonomi demi kesamaan hak bagi warga Palestina.
Beberapa kelompok Amerika Serikat pro-Israel telah menghabiskan miliaran rupiah untuk melobi Kongres agar meloloskan Undang-Undang anti-BDS.Demonstran melewati sebuah bendera Palestina dalam bentrokan dengan tentara Israel, dekat perbatasan dengan Israel di Jalur Gaza selatan, 2 Maret 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Sementara itu, JFNA menyumbangkan hampir US$6 miliar (RP 83 triliun) untuk pembangunan perumahan ilegal di daerah pendudukan antara 2012 hingga 2015.
"JFNA mendukung pendudukan atas Green Line (perbatasan pra-1967 Israel dari daerah pendudukan Palestina) dan membantu keluarga Yahudi melakukan kekerasan terhadap warga Palestina," Al Jazeera melaporkan.
Meskipun Arab Saudi tidak secara resmi mengakui Israel, namun para pengamat berkali-kali menyampaikan pendapatnya bahwa MBS telah memberikan sinyal hangat untuk melakukan hubungan dengan Israel.