Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

6 April 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ISRAEL
Lieberman Tolak Lepas Golan

Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menolak menarik pasukan Israel dari Dataran Tinggi Golan sebagai syarat perdamaian dengan Suriah. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Haaretz, Kamis pekan lalu, Lieberman mengatakan, ”Tak akan ada penarikan dari Golan selama saya berkuasa dan semoga sampai kapan pun.”

Sehari sebelumnya, pemimpin Partai Yisrael Beitenu itu mengatakan Israel tak terikat dengan Perjanjian Annapolis. Perjanjian ini ditandatangani Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, November 2007.

Pernyataan politikus garis keras itu seketika mengundang kecaman. ”Dia jelas-jelas penghalang bagi perdamaian,” kata Yasir Abid Rabbo, pembantu dekat Abbas. Mantan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni menyebut penolakan itu menunjukkan pemerintahan baru Israel bukan mitra perdamaian Palestina.

QATAR
Liga Arab Bela Al-Basyir

Para pemimpin Liga Arab sepakat menolak surat penahanan internasional yang ditujukan kepada Presiden Sudan Umar al-Basyir. Kesepakatan itu tertuang dalam komunike bersama yang dikeluarkan pada pertemuan puncak tahunan Liga Arab ke-21 di Doha, Senin pekan lalu. Mereka menilai surat itu melanggar Konvensi Wina 1961.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa mengatakan para pemimpin Arab menilai keputusan menangkap Al-Basyir bertujuan merusak persatuan dan kestabilan Sudan. ”Kami menekankan solidaritas bagi Sudan,” demikian antara lain isi komunike itu.

Surat penahanan itu dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) bulan lalu. Al-Basyir dituduh telah melakukan kejahatan perang di Darfur, Sudan Barat. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sejak pertempuran meletus di Darfur, sedikitnya 300 ribu orang tewas. Pemerintah Sudan menyebut jumlah korban hanya sepertiganya.

AMERIKA SERIKAT
Rumah Mewah Madoff Disita

Rumah mewah senilai US$ 9,4 juta (sekitar Rp 108 miliar) milik bekas kepala bursa efek Wall Street Bernard Madoff disita, Kamis pekan lalu. Penyitaan gedung berlantai dua yang bera­lamat di 410 North Lake Way, Palm Beach, Florida, itu dilakukan sehari setelah jaksa memerintahkan pembekuan semua aset milik dua anak Madoff yang bekerja pada perusahaan ayahnya.

”Kami telah mengamankan rumah dan mengganti semua kuncinya,” kata Barry Golden dari US Marshals Service yang bertugas menyita rumah tersebut. Ketika dibeslah, rumah telah kosong. Selain rumah, aset Madoff meliputi real estate di New York dan Cap d’Antibes, Prancis, lusinan mobil mewah, kapal, satu piano klasik Steinway, perhiasan perak, permata, simpanan bank, saham, dan surat-surat berharga.

Madoff yang kini men­dekam di penjara didakwa telah melakukan praktek suap, menipu sejumlah investor, yayasan, dan dana pensiun bernilai US $65 do­lar atau lebih dari Rp 700 triliun. Melalui skema arisan berantai, lelaki 70 tahun ini menipu keluarga-keluarga superkaya di Palm Beach, Florida.

KOREA UTARA
Korea Utara Ancam Jepang

Militer Korea Utara mengancam akan menyerang Jepang jika negara itu menembak jatuh satelit milik Korea Utara yang akan diluncurkan pada 4-8 April. Negara komunis itu mengingatkan tak ada yang berhak menghalangi rencana mereka meluncurkan satelit komunikasi.

”Jika Jepang gegabah mencegat satelit kami yang bertujuan damai, angkatan perang kami tanpa ampun akan memberikan pukul­an mematikan tidak hanya pada alat-alat pencegat yang telah dikerahkan, tapi juga pada target-target besar,” ucap seorang petinggi Angkatan Perang Rakyat Korea, Kamis pekan lalu.

Korea Utara berkukuh menyebut peluncuran roket itu sebagai program ruang angkasa biasa. Namun Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya menduga Pyongyang akan melakukan uji coba rudal jarak jauh. ”Satelit atau rudal, teknologinya tetap sama. Bahkan jika itu satelit, teknologi di belakangnya bisa dialihkan untuk penggunaan pada rudal,” kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Sang-Hee.

INGGRIS
Keberanian Michelle Obama

Sangat sedikit orang yang seberani Michelle Obama. Istri Presiden Barack Obama itu memeluk Ratu Inggris Elizabeth II dalam malam resepsi penerimaan tamu negara di Istana Buckingham, Rabu pekan lalu. Ini kejadian langka dan bisa digolongkan melanggar protokol Kerajaan Inggris.

Entah siapa yang memulai, tangan sang Ratu sudah berada di pinggang Michelle. Sebaliknya, tangan Michelle juga sudah hinggap di punggung Ratu. Dalam protokol kerajaan, tamu biasanya hanya mencium tangan sang Ratu. Seorang petugas protokol kerajaan menyebut, ”Ini kejadian spontan, masing-masing menunjukkan perhatian.”

Pada 1992, saat mantan perdana menteri Australia Paul Keating melakukan hal yang hampir sama, seketika tabloid-tabloid Inggris menjulukinya Lizard of Oz. Beberapa tahun kemudian, Perdana Menteri Australia John Howard mengulang tindakan Keating. Tapi juru bicara Howard menangkis telah ada kontak fisik dengan sang Ratu.

CINA
Cina Bantah Cyberspy

Cina membantah menjalankan jaringan mata-mata di dunia maya (cyberspy) sebagaimana dituduhkan sejumlah peneliti di Kanada. Tuduhan itu dinilai sebagai kebohongan tak berdasar. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Qin Gang menyebutnya sebagai ”upaya menodai Cina sebagai kekuatan raksasa di Asia”.

Menurut Gang, pemerintah Cina selalu menentang berbagai bentuk tindak kejahatan di Internet, termasuk pembajakan dari komputer ke komputer lain. Ia menyatakan kebohongan itu bukan yang pertama di­arahkan ke Cina.

Sekelompok peneliti dari Munk Center for International Studies di Toronto, Kanada, menyatakan sedikitnya 1.295 komputer di 103 negara diterobos dalam waktu kurang dari dua tahun oleh sistem mata-mata yang disebut GhostNet. Jaringan ini berhasil menyedot data rahasia dari departemen luar negeri Iran, Indonesia, Filipina, Brunei, Bangladesh, dan Butan. Para peneliti menyimpulkan bahwa komputer yang di­operasikan dari Cina bertanggung jawab atas pene­robosan itu.

Nunuy Nurhayati, Sapto Pradityo (AP, AFP, BBC, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus