Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina
Longsor Tewaskan 1.100 Penduduk
Hujan deras di Kota Zouquo, Gannan, menyebabkan longsor yang menewaskan lebih dari seribu penduduk. Bencana ini bermula dari banjir yang melanda setelah beberapa jam hujan deras pada Ahad dua pekan lalu. Aliran air yang deras meruntuhkan pembatas Sungai Bailong di Distrik Zouquo dan meluapkan air sungai ke permukiman di daerah pertanian itu.
Tiga perkampungan sudah tak lagi terlihat karena air sudah melebihi ketinggian permukiman. ”Di beberapa rumah, semua penghuninya tewas, membuat semakin sulit penghitungan korban,” ujar Menteri Urusan Umum Zhang Weixing.
Tim pencari korban Cina menengarai masih ada 627 penduduk hilang. Distrik ini memiliki 134 ribu jiwa, dengan lebih dari 45 ribu orang dapat dievakuasi. Pemerintah Cina sudah menyediakan 30 ribu tenda dan ribuan lainnya sedang disiapkan. Badan Meteorologi Cina memprediksi banjir dan longsor masih akan terjadi beberapa hari lagi, lantaran hujan masih belum berhenti hingga Jumat pekan lalu.
Israel
Tembakan Sesuai Rencana
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyatakan penembakan di kapal Mavi Marmara pada akhir Mei lalu sudah ada dalam rancangan menghadapi para aktivis yang datang ke Gaza lewat laut. Mavi Marmara adalah pemimpin konvoi yang datang mengirimkan bantuan kemanusiaan buat penduduk Gaza yang diblokade Israel.
Sebagai menteri pertahanan, Barak menambahkan, dia wajib melaksanakan rancangan tersebut. Rancangan itu diserahkan lima hari sebelum kedatangan konvoi. Kapal itu dianggap sebagai ancaman terhadap eksistensi Israel, karena itu mesti dihadapi dengan sistem pertahanan Israel. Termasuk skenario terburuk, yaitu konfrontasi dengan para aktivis.
”Dan sistem pertahanan ada di bawah komando saya,” ujarnya di depan Komite Penyelidik Israel yang dipantau Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa pekan lalu. Sidang yang dipimpin bekas hakim agung Yaakov Turkel sudah meminta kesaksian Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sehari sebelumnya.
Menurut Barak, keputusan menembak juga diketahui oleh para menteri senior di kabinet Netanyahu. ”Sebelum kedatangan misi tersebut, sebuah rancangan operasi sudah disodorkan orang-orang dekat Netanyahu.” Para politikus yang dekat dengan Netanyahu itu dikenal dengan nama ”Forum Tujuh”.
Jepang
Minta Maaf Lagi
Untuk kedua kalinya Jepang secara terbuka meminta maaf kepada Korea Selatan atas penjajahan di masa lalu terhadap negara tetangga itu. Dalam peringatan 100 tahun pencaplokan Semenanjung Korea, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan meminta maaf kepada warga Korea ”atas kerusakan dan penderitaan karena penjajahan”.
Kan menambahkan, akan mengembalikan artefak budaya Korea, termasuk dokumen bersejarah, yang dirampas pada masa penjajahan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Kim Young-sun, mengatakan, ”Kami menerima permintaan maaf Perdana Menteri Kan dan berharap rakyat Jepang berbagi perasaan yang sama.”
Namun permintaan maaf itu tak memuaskan sebagian warga Korea Selatan. ”Pemerintah Jepang harus menunjukkan tindakan nyata, bukan sekadar ucapan di atas kertas,” kata Kim Hyung-il, yang masih remaja saat Jepang menduduki negaranya.
Korea Selatan
Minta Kembalikan Kapal Ikan
Sebuah kapal ikan yang berlayar di perbatasan laut Korea Selatan dan Korea Utara ditangkap tentara Korea Utara, Ahad pekan lalu. Kapal bernama Daeseung beserta nelayannya itu sampai akhir pekan lalu masih diinterogasi tentara Korea Utara.
Di laut Jepang—atau Laut Timur dalam penamaan Korea Selatan—otoritas pelabuhan di Pohang melihat sinyal api yang dilepaskan awak kapal. Pejabat pelabuhan menyatakan, ”Pemerintah Korea Selatan meminta kapal dan nelayannya dikembalikan.” Selain empat orang Korea, ada tiga nelayan Cina di kapal itu.
Daeseung, menurut laporan media Korea Selatan, sudah dibawa ke Pelabuhan Songjin di utara Pyongyang. Sebelumnya, beberapa insiden melibatkan kapal nelayan terjadi di antara dua Korea. Yang terakhir, hancurnya kapal perang Cheonan di Pyeongtaek setelah melanggar wilayah Korea Utara, Maret lalu.
Rusia
Kebakaran Menjalar ke Chernobyl
Kebakaran hutan di Rusia sejak dua pekan lalu belum bisa ditaklukkan petugas pemadam kebakaran. Malah pekan lalu api menjalar ke daerah yang terkontaminasi nuklir dari pusat pembangkit nuklir Chernobyl. Meluasnya kebakaran membuat panik warga Rusia.
Kepanikan ini melengkapi gangguan pernapasan warga Rusia di sekitar Moskow yang sudah berlangsung sejak kebakaran terjadi. Tanah di sekitar Bryansk, dekat perbatasan Ukraina dan Belarusia, masih belum bersih dari kontaminasi kecelakaan pembangkit nuklir Chernobyl yang meledak pada 1986.
Pengawas hutan wilayah Roslesozashchita menyatakan di daerah Bryansk sudah muncul 28 titik api di area seluas 269 hektare yang terkena kontaminasi radioaktif. ”Memang pelik, tapi situasi sudah stabil dan bisa diatasi,” kata pejabat Kehutanan Wilayah Bryansk. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin ikut terjun memadamkan api menggunakan pesawat.
Iran
Tawaran buat Libanon
Pemerintah Iran menawarkan bantuan kepada militer Libanon terkait dengan pertempuran tentara Libanon dan Israel. Akibat pertempuran ini, Amerika Serikat menghentikan bantuan militer US$ 100 juta kepada Libanon. Tawaran Teheran kepada pasukan itu menjadi kunci Iran untuk meluaskan pengaruhnya di Timur Tengah.
Penghentian bantuan Amerika dilakukan karena protes Israel kepada Washington dan Paris yang mendanai Angkatan Bersenjata Libanon. Dalam pertempuran itu, seorang wartawan Libanon tewas. Ini adalah bentrok pertama setelah pertempuran Israel dengan Hizbullah di perbatasan pada 2006.
Duta Besar Iran untuk Libanon, Ghazanfar Roknabadi, bertemu dengan Panglima Libanon Jean Kahwaji. Roknabadi mengatakan Iran siap merespons permintaan Presiden Michel Suleiman untuk perlengkapan militer. Selama pertemuan keduanya sepakat menyetop agresi Israel, terutama terhadap perbatasan di Libanon. Untuk menindaklanjuti keseriusan Iran, Presiden Mahmud Ahmadinejad akan ke Libanon bulan depan.
Yophiandi (Haaretz, AP, BBC, AFP, Al-Arabiya)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo