Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Inilah sepenggal syair yang ditulis Muhammad Saleh, sekitar tiga bulan setelah Gunung Krakatau meletus pada Agustus 1883. Syair yang seluruhnya terdiri atas 375 bait dalam aksara Arab-Melayu itu adalah laporan pandangan mata yang secara terperinci melukiskan kematian massal akibat letusan tersebut. Syair Lampung Karam bercerita bagaimana daerah seperti Bumi, Kitambang, Talang, Kupang, Lampasing, Umbulbatu, Benawang, Badak, Limau, Rajabasa, Tanjung Karang, Pulau Sebesi, dan Merak hancur lebur diterjang tsunami, lumpur, disertai hujan abu dan batu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo