Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Berita Tempo Plus

Syair Kesaksian Amuk Krakatau

Peneliti asal Universitas Leiden menemukan syair ”reportase” dahsyatnya letusan Krakatau pada 1883.

16 Agustus 2010 | 00.00 WIB

Syair Kesaksian Amuk Krakatau
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Inilah sepenggal syair yang ditulis Muhammad Saleh, sekitar tiga bulan setelah Gunung Krakatau meletus pada Agustus 1883. Syair yang seluruhnya terdiri atas 375 bait dalam aksara Arab-Melayu itu adalah laporan pandangan mata yang secara terperinci melukiskan kematian massal akibat letusan tersebut. Syair Lampung Karam bercerita bagaimana daerah seperti Bumi, Kitambang, Talang, Kupang, Lampasing, Umbulbatu, Benawang, Badak, Limau, Rajabasa, Tanjung Karang, Pulau Sebesi, dan Merak hancur lebur diterjang tsunami, lumpur, disertai hujan abu dan batu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus