Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Australia
Abbott Rancang Strategi Cegah Teroris
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan perubahan hukum baru untuk mencegah atau melawan ancaman terorisme di negaranya. "Ancaman terorisme meningkat di dalam dan luar negeri, dan itu menjadi sulit bagi kita untuk memeranginya," kata Abbott, seperti dilansir CBN News, Senin pekan lalu.
Rencana langkah-langkah baru itu meliputi penguatan undang-undang imigrasi dan menindak kelompok-kelompok yang menghasut kebencian terhadap agama atau ras. Pemerintah, menurut dia, akan mengamendemen Undang-Undang Kewarganegaraan sehingga memungkinkan otoritas Australia membatalkan atau menangguhkan status kewarganegaraan bagi mereka yang memiliki dua kewarganegaraan.
Langkah itu dilakukan setelah terjadi penyanderaan di sebuah kafe di Sydney pada Desember tahun lalu, yang menewaskan dua warga sipil. Pelaku terorisme itu dikenal sebagai seorang muslim vokal yang terang-terangan mendukung kelompok Islamic State atau yang dikenal sebagai ISIS.
Sementara itu, wakil dari komunitas Islam di Sydney, Kamal Mousselmani, mengkritik pidato Abbott yang dianggap mempertanyakan integritas muslim. Dia menggambarkan Islam sebagai agama yang damai. "Kami adalah warga negara Australia dan dia tidak punya hak untuk tidak menghormati kami," ujarnya.
Yaman
Presiden Batal Mengundurkan Diri
PRESIDEN terguling Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, menarik surat pengunduran dirinya pada Selasa pekan lalu. Dia juga telah bertemu dengan penasihat keamanan senior dan para gubernur di kota kelahirannya, Aden.
Salah seorang anggota parlemen mengatakan Hadi mengajukan surat kepada majelis untuk menarik pengunduran dirinya sebagai Presiden Yaman pada Senin pekan lalu. Hadi mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari lalu setelah kelompok pemberontak Houthi mengambil alih pemerintahan. Ketika itu ia mengungsi dari ibu kota Yaman, Sanaa, setelah dijadikan tahanan rumah oleh kelompok Houthi selama satu bulan.
"Dia telah bertemu dengan penasihat keamanan senior dan gubernur di provinsi selatan Kota Aden. Dia juga akan bertemu dengan gubernur di wilayah utara. Kami memahami bahwa banyak provinsi di utara telah menyatakan kesetiaannya kepada Hadi," kata wartawan Al Jazeera, Mohammed Vall, yang melaporkan dari Aden.
Setelah melarikan diri dari ibu kota, Hadi merilis pernyataan bahwa dia masih menjabat Presiden Yaman. Dia juga menyatakan semua keputusan politik yang dibuat sejak Houthi menguasai ibu kota pada September tahun lalu tidak sah dan ilegal.
Penarikan surat pengunduran diri Hadi dilatarbelakangi banyaknya dukungan dari negara-negara Arab dan warga Yaman yang memperkuat statusnya sebagai presiden sah negara itu. Suku-suku kuat dari Bani Hilal di Provinsi Shabwa telah menyatakan dukungan dan kesetiaan mereka kepada Hadi. Begitu pula warga di Kota Taiz, yang meminta Hadi kembali menjadi presiden dan mengambil alih Sanaa dari tangan kelompok Houthi.
Israel
Netanyahu Bohong Soal Nuklir Iran
BADAN intelijen Israel, Mossad, mengungkapkan selama ini Iran tak memiliki program nuklir. Hal ini bertentangan dengan pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyebutkan rencana program nuklir Iran sudah mencapai 70 persen untuk membangun senjata nuklir.
Sebuah dokumen yang diperoleh tim investigasi Al Jazeera mengungkap Mossad mengirim kawat rahasia ke Afrika Selatan pada Oktober 2012, yang menyebutkan Iran tak melakukan aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir. Laporan itu bertentangan dengan klaim Netanyahu yang menuding Iran tengah merancang pembuatan bom nuklir.
Mossad menemukan bahwa Iran hanya memiliki 100 kilogram uranium yang diperkaya ke level 20 persen. "Iran tidak melakukan aktivitas memproduksi senjata dan tidak terlihat siap melakukan pengayaan uranium ke tingkat yang lebih tinggi untuk membuat bom nuklir," demikian bocoran kawat rahasia Mossad yang dilansir Al Jazeera, Senin pekan lalu.
Dalam Sidang Umum PBB yang digelar September 2012, Netanyahu mengklaim Iran cuma butuh setahun hingga bisa membuat satu bom nuklir. Namun laporan yang dikirim kepada badan intelijen Afrika Selatan, SSA, pada 22 Oktober 2012 menyebutkan bahwa Mossad hanya menyatakan para ilmuwan Iran berhasil mempercepat proses pengayaan reaktor nuklir.
Dokumen Mossad yang bocor itu muncul seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Amerika Serikat menjelang rencana pidato Netanyahu di Kongres pada 3 Maret ini. Gedung Putih cemas pidato Netanyahu akan merusak negosiasi antara Iran dan enam negara terkait dengan program nuklir Teheran. Tenggat menyepakati pembahasan nuklir Iran akhir Maret nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo