Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

29 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INDIA
Partai Hindu Unggul di Kashmir

Partai nasionalis Hindu, Bha­ratiya Janata Party (BJP), mera­up suara besar dalam pemilihan umum parlemen di wilayah muslim Kashmir, India. Dari 87 kursi di sana, 25 untuk partai Perdana Menteri Narendra Modi itu.

Modi memang giat berkampanye di Kashmir, prioritas utama partainya yang ingin kawasan konflik di Himalaya itu berintegrasi dengan India. BJP sendiri sebenarnya sangat tak populer di sana. Maklum, di sanalah kaum separatis menolak pemilu dan ada pula gerakan militan yang mengganggu proses pemilihan.

Namun janji mengenai kedamaian dan lapangan kerja rupanya lebih memikat. "Saya datang untuk memberi Anda keadilan," kata Modi dalam kampanyenya, seperti dikutip Christian ­Science Monitor, Senin pekan lalu.

"Di Jammu dan Kashmir, kami telah memperbaiki posisi dengan baik. Sekarang kami partai yang relevan di sana," ujar Amit Shah, Presiden BJP, seperti dilaporkan Reuters India, Selasa pekan lalu. Ia yakin para pemilih di sana mendukung gaya pemerintahan Modi. Namun belum adanya kelompok dominan di wilayah yang juga diklaim Pakistan itu membuat BJP mungkin akan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Rakyat (PDP), pendulang 28 kursi.

UKRAINA
Parlemen Ingin Gabung dengan NATO

Parlemen Ukraina menyetujui negara itu keluar dari keanggotaan negara nonblok dan bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Keputusan ini ditetapkan melalui pemungutan suara pada Selasa pekan lalu untuk menentukan kebijakan luar negeri menghadapi kaum separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. Sebanyak 303 suara setuju, sementara delapan suara menolak.

Belum diketahui kapan Ukraina akan bergabung dalam keanggotaan NATO. Tapi Menteri Luar Negeri Pavlo Klimkin mengatakan Ukraina bertekad bergabung dalam poros Eropa dan Barat. "Pemungutan suara ini akan membuat ­integrasi dengan Eropa dan Euro-Atlantik," kata Klimkin, seperti dikutip BBC, Selasa pekan lalu.

Hasil pemungutan suara itu langsung mendapat kecaman dari Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menilai hasil ini akan meningkatkan ketegangan di Ukraina Timur. "Ini hanya memperkeruh konfrontasi. Pemungutan suara itu adalah ilusi, yang jika diadopsi justru akan memperdalam krisis internal di Ukraina," ujar Lavrov.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan, bergabungnya Ukraina dalam keanggotaan NATO akan berdampak negatif. "Pengajuan Ukraina untuk keanggotaan NATO akan membawa Ukraina ke dalam perseteruan militer dengan Rusia," katanya.

Juru bicara NATO di Brussel, Oana Lungescu, mengatakan siap menerima Ukraina sebagai anggota dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. "Pintu selalu terbuka, dan Ukraina akan menjadi anggota NATO jika telah memenuhi standar dan prinsip yang diperlukan," ujarnya.

VATIKAN
Kritik Pedas Paus untuk Curia

Dalam perayaan Natal tahun ini, para petinggi Gereja Katolik Roma harus menguatkan telinga mereka. Saat berpidato menjelang Natal, Paus Fransiskus mengkritik pedas birokrasi Vatikan. Menurut paus berusia 78 tahun ini, beberapa kardinal, uskup, dan pastor yang menjalankan Takhta Suci Gereja Katolik Roma (Curia) telah menderita "alzheimer spiritual". Dia juga memperingatkan apa yang dia sebut nafsu kekuasaan dan kekurangan empati spiritual.

Paus yang berasal dari Argentina itu membuat daftar penyakit dan godaan yang melemahkan pelayanan mereka kepada Tuhan. Ke-15 penyakit itu dinilainya telah menjadi kanker yang mengancam harmoni tubuh.

"Curia harus berubah, menjadi lebih baik…. Curia yang tak mengkritik diri sendiri, tak mengikuti perkembangan, dan tak melakukan perbaikan adalah badan yang sakit," kata Paus Fransiskus di depan barisan uskup dan kardinal di aula resepsi di Istana Apolistik, awal pekan lalu. Ia mengajak semuanya melakukan koreksi diri dan bersama melakukan reformasi.

Menurut Associated Press, pidato pedas itu disambut dengan tepuk tangan. Tapi sedikit yang tersenyum.

"Ini adalah manifesto ideologis dan agamis sebuah reformasi radikal Curia," ujar Carlo Marroni, ahli Vatikan yang bekerja di harian Italia, Il Sole 24 Ore, kepada The New York Times.

Sejak pemilihannya sebagai paus pada Maret tahun lalu, Fransiskus telah menciptakan beberapa lembaga yang memperkuat manajemen Takhta Suci. Dia juga menunjuk sembilan kardinal untuk menjadi penasihatnya dalam mereformasi Curia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus