Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Longgar Istana Sisi Timur

29 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengikuti langgam Presiden Joko Widodo yang tak terlalu terikat protokoler. Gaya kepemimpinan seperti itu juga telah melekat dengannya, seperti ketika ia menjadi wakil presiden pada 2004-2009.

Sikap terbuka Kalla membuat Pasukan Pengamanan Presiden mesti menyesuaikan diri. Apalagi ada permintaan Kalla agar standar pengamanan dibikin longgar ketika ia menemui masyarakat. "Biasanya kami sampaikan ke komandan grup Paspampres supaya mereka tidak terlalu ketat tapi tetap memantau," kata Husain Abdullah, juru bicara Wakil Presiden.

Kalla juga meminta Paspampres memangkas jumlah mobil dalam rangkaian yang mengiringinya, dari 13 menjadi 6-9 mobil. Menurut Husain, Kalla menganggap iring-iringan yang panjang mengganggu pengguna jalan. Adapun di lingkungan kantornya, Kalla meminta para pegawai melakukan efisiensi dengan mengatur penyejuk udara pada posisi 25 derajat Celsius.

Tak cuma mencoba membangun interaksi yang baik dengan publik, Kalla ingin komunikasinya dengan Presiden Joko Widodo berjalan lancar. Atas dasar ini, ia menerima permintaan Jokowi untuk lebih banyak berkegiatan di Kantor Wakil Presiden yang menempel di sisi timur Istana Presiden. "Supaya mudah berkoordinasi," ucap Kalla. Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Selatan hanya beberapa kali digunakan Kalla.

Permintaan Jokowi agar Kalla berkantor di samping Istana disampaikan sepekan sebelum keduanya dilantik menjadi presiden dan wakil presiden. Saat itu, Jokowi dan Kalla sepakat mempermudah alur koordinasi. "Pak Jokowi ingin interaksi dengan Wakil Presiden berjalan baik," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Lantaran kantor mereka berdekatan, Kalla kerap menghampiri Jokowi di Istana. Beberapa kali keduanya bertemu di sela kegiatan masing-masing. Jika ada rapat kabinet, Kalla hadir setengah jam lebih awal dari jadwal rapat. "Pak Jusuf Kalla bertemu dulu dengan Pak Jokowi di ruang presiden," ujar Andi. Di tempat itu, Kalla, Jokowi, Andi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengecek kesiapan rapat.

Bersama Jokowi, Kalla juga rutin menunaikan salat Jumat berjemaah di Masjid Baiturrahim di kompleks Istana. Seusai salat, biasanya mereka makan siang bersama di Istana Merdeka. Sambil menyantap menu yang disajikan staf rumah tangga Istana, mereka mendiskusikan berbagai hal. "Biasanya waktunya cukup panjang," ujar Andi. Menurut dia, gaya keduanya membuat pengambilan keputusan dalam pemerintahan Kabinet Kerja semakin mudah.

Kalla pun berusaha dekat dengan jurnalis. Selasa dua pekan lalu, ketika anggota stafnya mengetuk pintu ruang kerjanya, lalu mengatakan sejumlah wartawan menunggu di luar, ia bertanya, "Apa lagi yang mau ditanyakan?"

Toh, tak lama berselang, Kalla keluar dari ruang kerjanya. Sambil bersiul, ia berjalan pelan menuju puluhan wartawan yang sudah membentuk formasi setengah lingkaran. Kalla berhenti dan bersedia menjawab semua pertanyaan, dari masalah ekonomi hingga politik. "Sudah kayak minum obat saja, sehari tiga kali," kata Kalla berkelakar.

Prihandoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus