Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MALAYSIA
Gedung Supermarket Ambruk
GEDUNG Supermarket Jaya yang terletak di Jalan 14/20 Petaling Jaya, Selangor, ambruk ketika hendak dibongkar, Kamis pekan lalu. Tiga pekerja asal Indonesia tewas tertimpa reruntuhan gedung berlantai lima tersebut. Empat orang masih terperangkap dalam reruntuhan hingga Jumat lalu.
Menurut Kepala Polisi Petaling Jaya Arjunaidi, sebagian gedung Supermarket Jaya sengaja diruntuhkan untuk direnovasi. Namun, tatkala para pekerja tengah menyiapkan proses pembongkaran di lantai bawah, tiba-tiba gedung itu ambruk menimpa mereka. ”Semua korban pekerja dari Indonesia,” ujarnya.
Deputi Kementerian Perumahan Malaysia, Datuk Seri Lajim Ukin, menduga bangunan tua tersebut runtuh karena tak kuat menahan mesin-mesin bangunan yang terlampau berat. Regu penyelamat Malaysia menerjunkan tak kurang dari 150 orang untuk membantu proses pencarian korban.
BURMA
Tolak Campur Tangan Asing
Pemerintah Burma menolak campur tangan negara asing atas pengadilan terhadap aktivis prodemokrasi Aung San Suu Kyi. Dalam pertemuan para menteri Asia dan Uni Eropa di Kamboja, Kamis pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Burma Maung Myint mengatakan pengadilan Suu Kyi bukanlah masalah hak asasi manusia. ”Kami tak akan menerima campur tangan dari luar,” katanya.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut sidang Suu Kyi sebagai sandiwara. ASEAN juga menyampaikan ”keprihatinan yang mendalam”. Karena kritik tajam itu, pemerintah Burma membuat beberapa kelonggaran, antara lain mengizinkan wartawan dan diplomat mengikuti sidang yang biasanya tertutup itu selama dua hari.
Peraih hadiah Nobel itu mungkin akan menjalani hukuman penjara tiga sampai lima tahun. Suu Kyi sendiri dalam sidang Rabu pekan lalu menyalahkan junta militer karena telah lalai menjaga kediamannya sehingga John Yettaw, veteran militer Amerika Serikat, menerobos rumahnya.
MEKSIKO
Penangkapan Sepuluh Wali Kota
Pasukan keamanan Meksiko menangkap 27 pejabat tinggi negara bagian Michoacan yang diduga bekerja sama dengan penjual narkoba. Di antara tersangka terdapat sepuluh orang wali kota, seorang hakim, dan penasihat gubernur Michoacan. Penangkapan dilakukan setelah polisi menggelandang beberapa anggota kartel La Familia, yang mengendalikan perdagangan narkoba di negara bagian ini.
Tahun lalu Meksiko menangkap sejumlah pejabat tinggi yang diduga memiliki hubungan dengan kartel narkoba tersebut. Namun baru kali ini pemerintah mengambil tindakan terhadap begitu banyak wali kota.
Sejak pemerintah melancarkan perang melawan narkoba, puluhan ribu tentara dikerahkan untuk mengatasi kekerasan akibat masalah obat terlarang. Hampir 9.000 orang tewas akibat penyalahgunaan obat terlarang dalam dua tahun terakhir.
MALAYSIA
Aksi Mogok Makan
Polisi Malaysia menangkap 14 pemrotes, termasuk para anggota parlemen dari kubu oposisi, Selasa pekan lalu. Penangkapan dilakukan setelah mereka melancarkan aksi mogok makan selama tiga hari untuk memprotes pengambilalihan kekuasaan di Negara Bagian Perak oleh koalisi Barisan Nasional.
Thomas Su, anggota parlemen dari oposisi yang ditahan, mengatakan bahwa aksi mogok makan itu ditujukan untuk mendesak digelarnya pemilu baru di Perak sebagai upaya penyelesaian krisis politik yang melanda negara bagian itu sejak Februari lalu. Dia menegaskan akan terus berpuasa sampai para pemilih Perak diberi hak memilih pemerintahan mereka.
Kekacauan terjadi pada awal bulan lalu, ketika Majelis Parlemen Perak menggelar rapat pertama. Puluhan pemrotes ditangkap di luar gedung parlemen. Di ruang sidang, ketua parlemen dibawa paksa keluar gedung parlemen. Peristiwa ini kemudian memicu pertengkaran fisik.
NEPAL
Perdana Menteri Baru
Parlemen Nepal memilih Madhav Kumar Nepal, 56 tahun, seorang tokoh komunis moderat, sebagai perdana menteri baru negeri itu. ”Ia terpilih tanpa penolakan,” kata ketua parlemen, Subash Nemwang.
Madhav menggantikan Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal, yang mundur pada awal bulan ini. Pemimpin senior Partai Komunis Lenin-Marxis Bersatu Nepal itu merupakan tokoh kunci dalam sejumlah protes melawan kekuasaan otoriter Raja Gyanendra pada 2005.
Madhav didukung satu aliansi beranggota 22 partai yang menguasai 350 kursi di parlemen beranggotakan 601 orang. Satu-satunya partai yang tak dilibatkan adalah Partai Komunis Nepal (Maois), yang menguasai 238 kursi. Tanpa dukungan Maois, Madhav bakal menghadapi banyak kesulitan selama menjalankan pemerintahan.
PAKISTAN
Ledakan Bom Mobil
Sebuah bom mobil berkekuatan besar meledak di jantung Kota Lahore, ibu kota Provinsi Punjab, tak jauh dari kantor kepolisian Lahore dan gedung badan intelijen nasional. Insiden yang terjadi pada Rabu pekan lalu itu menewaskan sedikitnya 30 orang.
Sajjad Bhutta, pejabat koordinasi bencana Lahore, menyebut serangan itu sebagai aksi bunuh diri. Berdasarkan laporan saksi mata, pelaku menabrakkan kendaraannya ke sebuah gedung apartemen milik petugas ambulans. Aparat keamanan menangkap tiga orang yang dicurigai terlibat serangan.
Para pejabat Pakistan menuding ledakan itu merupakan serangan balasan terhadap serbuan militer ke basis pertahanan Taliban di Lembah Swat belum lama ini. ”Sangat mungkin ini upaya mematahkan keberanian tentara mengalahkan teroris,” ujar juru bicara Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
FILIPINA
Sayembara Penangkapan Teroris
Pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah uang senilai total US$ 2,5 juta kepada siapa saja yang memberikan informasi keberadaan tiga pentolan Abu Sayyaf. Hadiah masing-masing US$ 1 juta ditawarkan untuk penangkapan Radullah Sahiron dan Abdul Basit Usman. Sisanya untuk Kahir Mundos.
Sahiron diduga berperan sebagai motor utama penculikan tiga warga Amerika dan 17 warga asing lain di Dos Palmas Beach Resort, yang berada di Provinsi Palawan, Filipina, Mei 2001. ”Otoritas Amerika menganggap Sahiron sebagai ancaman bagi warga negara serta kepentingan Amerika dan Filipina,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Ian Kelly, Rabu lalu.
Tawaran Departemen Luar Negeri Amerika Serikat itu disambut gembira angkatan bersenjata Filipina. ”Berdasarkan pengalaman, imbalan uang akan mempercepat penahanan para teroris,” kata juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Romeo Browne Jr.
Nunuy Nurhayati (BBC, Reuters, AP, AFP, The Star)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo