Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malaysia
Badawi Digoyang
Kelompok anti-Abdullah Badawi dalam United Malays National Organization (UMNO) mulai berupaya mendepak Abdullah sebagai Presiden UMNO dan Perdana Menteri Malaysia. Kelompok yang dimotori bekas perdana menteri Mahathir Mohamad dan putranya, Mukhriz, itu mengawali gerakan dengan diskusi di Petaling Jaya, Selasa pekan lalu.
Mereka menggiring opini bahwa kekalahan Barisan Nasional pada pemilihan umum akibat kegagalan Pak Lah, panggilan Badawi. Fuad Zarkashi, Ketua Penerangan UMNO Johor, menyatakan sudah saatnya anggota UMNO berani bicara apa adanya. ”Bicaralah apa yang menyebabkan rakyat lebih memilih oposisi,” katanya.
Mukhriz mengirim surat kepada Pak Lah agar meletakkan jabatan di UMNO dan Barisan Nasional sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan dalam pemilu. Menurut Mukhriz, yang layak menggantikan Pak Lah adalah Najib Tun Razak, kini menjabat Wakil Presiden UMNO dan wakil perdana menteri.
Tibet
Ribuan Orang Tibet Ditangkap
Polisi menangkap sekitar seribu orang setelah kerusuhan di ibu kota Tibet, Lhasa, pada pertengahan Maret lalu. Dari jumlah itu, menurut wakil ketua partai komunis Lhasa, Wang Xiangming, Kamis pekan lalu, sekitar 800 orang diidentifikasi sebagai penjahat. Hasil perburuan polisi Cina ini dua kali lebih besar daripada laporan semula. Mereka akan diadili awal Mei nanti, sekaligus membuka Lhasa untuk wisatawan asing setelah kota itu ditutup akibat kerusuhan.Kekerasan tersebut terjadi beberapa hari sesudah unjuk rasa damai di Lhasa memprotes pendudukan Cina atas Tibet selama 57 tahun. Kerusuhan merembet ke wilayah lain Cina yang dihuni warga etnis Tibet. Pemimpin Tibet di pengasingan menyatakan 135 sampai 140 orang tewas dalam demonstrasi itu.
Siprus
Damai Etnis Turki dan Yunani
Penduduk Siprus Yunani dan Siprus Turki menyingkirkan barikade yang memisahkan dua etnis itu selama setengah abad Kamis pekan lalu. Barikade tersebut menutup Jalan Ledra yang merupakan jalur utama di Ibu Kota Nikosia sebagai simbol pemisahan Siprus akibat perang. ”Kita semua tahu membuka Jalan Ledra tidak berarti masalah sudah selesai. Ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan,” kata Elizabeth Spehar, ketua misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Siprus.
Pembukaan jalan itu tanda simbolis menjelang perundingan untuk mengakhiri pemisahan pulau, yang selama ini menjadi hambatan bagi Turki bergabung dengan Uni Eropa. Masyarakat Siprus terbagi dua sejak 1974, ketika Turki menyerbu pulau itu sebagai respons kudeta etnis Yunani.
Siprus Yunani dan Siprus Turki bulan lalu sepakat memulai lagi perundingan penyatuan Siprus yang macet lima tahun silam.
Palestina
Israel Bangun Permukiman Baru
Meski pembicaraan damai Israel-Palestina akan digelar, sekitar 500 rumah dibangun di permukiman Yahudi di Tepi Barat, Senin pekan lalu. Dua bulan terakhir ini, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak memberi izin pembangunan 1.710 rumah baru di Tepi Barat. Sekitar 750 unit di antaranya dibangun di wilayah Yerusalem timur yang dicaplok Israel dari Yordania.Rancangan perdamaian Timur Tengah yang dihidupkan kembali pada konferensi perdamaian di Amerika Serikat, November tahun lalu, meminta Israel membekukan pembangunan permukiman. Tapi, menurut kelompok properdamaian Israel, Peace Now, pemerintah Israel tidak menghentikan proyek itu. Akibatnya, anggota tim perunding Palestina dengan Israel, Yaser Abed Rabbo, meminta Otoritas Palestina menghentikan perundingan.
Cina
Vonis untuk Pembangkang
Pengadilan Beijing memvonis pembangkang politik Hu Jia tiga setengah tahun penjara Kamis pekan lalu. Hu, 34 tahun, dituduh menghasut karena mengecam Partai Komunis Cina. ”Hu menyebarkan desas-desus, fitnah, dan menghasut agar merongrong sistem politik dan sosial negara,” tulis kantor berita Xinhua. Hu memulai sepak terjangnya sebagai pembangkang politik dari aktivis AIDS di pedesaan hingga menjadi aktivis hak asasi yang vokal. Ia rajin menyuarakan demokrasi, kebebasan beragama, dan kemerdekaan Tibet.
Hu ditahan polisi Desember tahun lalu setelah menjalani tahanan rumah 200 hari. Menurut pengacaranya, Hu tetap melakukan kontak lewat Internet dan telepon dengan pembangkang lainnya, warga yang tak puas, dan wartawan asing. Komunikasi itulah yang menjadi dasar tuduhan jaksa. Istrinya, Zeng Jinyan, yang juga sering mengkritik pemerintah, dan anak perempuan mereka tetap dikenai status tahanan rumah. Pembangkang lain, Yang Chunlin, dihukum lima tahun gara-gara menyerukan agar hak asasi manusia lebih diutamakan ketimbang Olimpiade.
Amerika Serikat
Dith Pran Meninggal
Dith Pran, yang kisahnya mengilhami pembuatan film The Killing Fields, meninggal Minggu pekan lalu karena sakit kanker pankreas dalam usia 65 tahun. Dith bekerja sebagai penerjemah dan asisten wartawan Amerika, Sydney Schanberg, di Phnom Penh, ketika terjadi kudeta oleh kelompok komunis di Kamboja pada 1975.
Schanberg kemudian membantu keluarga Dith mengungsi ke Amerika, tapi Dith sendiri tertinggal di Kamboja. Kisah perjuangan Dith kembali bergabung dengan keluarganya dan menghindari kekejaman rezim Pol Pot kemudian difilmkan dengan judul The Killing Fields. Dith akhirnya menetap di Amerika dan bekerja sebagai fotografer New York Times. Dith dalam film itu diperankan oleh Haing S. Ngor, yang juga pengungsi asal Kamboja.
Pakistan
Musharraf Melantik Musuhnya
Presiden Pervez Musharraf melantik 24 menteri dalam kabinet Perdana Menteri Yusuf Raza Gillani, Senin pekan lalu. Sebagian besar menteri dalam kabinet ini adalah musuh Musharraf, sehingga muncul spekulasi pemerintah baru akan memaksanya mundur.
Diduga Amerika Serikat akan menggunakan pengaruhnya mempertahankan Musharraf agar operasi antiterorisme di wilayah perbatasan Pakistan tak terganggu perubahan politik. ”Saya berharap masyarakat internasional mendukung demokrasi di Pakistan,” ujar Menteri Luar Negeri Shah Mahmud Qureishi.
Menteri asal partai Liga Muslim Pakistan (PML)-N yang dipimpin bekas perdana menteri Nawaz Sharif itu mengenakan ban lengan hitam karena menganggap Musharraf sebagai presiden yang tidak konstitusional. Partai Rakyat Pakistan dan PML-N sepakat mengembalikan jabatan hakim agung yang dipecat Musharraf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo