Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Reaksi Warga Palestina dan Israel saat Sandera Dibebaskan

Warga Palestina dan Israel bersorak-sorai menyambut kebebasan anggota keluarga mereka yang selama ini ditahan.

20 Januari 2025 | 09.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perayaan pengunguman perjanjian gencatan senjata antara Hamas dengan Israel di Deir Al-Balah, Jalur Gaza, 15 Januari 2025. Tediri dari tigas fase, gencatan senjata pertama akan dimulai dengan penarikan militer Israel dari Gaza, dilanjutkan pembebasan sandera Israel yang ditahan Hamas, dan terakhir diijinkannya bantuan kemanusiaan masuk Gaza. REUTERS/Ramadan Abed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hamas membebaskan tiga sandera warga negara Israel, sebagai imbalannya Tel Aviv membebaskan 90 tahanan warga Palestina pada Minggu, 19 Januari 2025. Pertukaran sandera ini dilakukan setelah 15 bulan perang Gaza berkecamuk yang menghancurkan Gaza dan membuat Timur Tengah diselimuti keteganan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakta gencatan senjata sementara ini membuat warga Palestina bisa pulang ke rumah mereka yang sudah remuk tanpa waswas bakal dijatuhi bom Israel dan memulai kembali hidup mereka dari nol. Truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan juga mulai mendistribusikan lebih banyak bantuan. Ada pula sekelompok warga Gaza yang bersorak-sorai gembira dengan kesepakatan gencatan senjata ini. Sedangkan anggota Hamas tetap bersembunyi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kembang api diledakkan sebagai bentuk selebrasi saat bus-bus pembawa tahanan warga Palestina tiba di Ramalah, Tepi Barat, di mana ribuan orang menunggu untuk menyambut mereka. Menurut Hamas, warga Palestina yang dibebaskan Tel Aviv adalah 69 tahanan perempuan dan 21 remaja laki-laki yang ditahan di Tepi Barat dan Yerusalem      

Ratusan warga Israel juga bersorak-sorai gembira menyambut tiga sandera warga Israel yang dibebaskan Hamas. Warga yang bergembira berkumpul di luar kantor Kementerian Pertahanan Israel. Tiga sandera warga negara Israel yang dibebaskan itu semuanya perempuan, yang dibawa menggunakan mobil palang merah dengan kawalan anggota Hamas.

Militer Israel dalam keterangan menjelaskan ketiga sandera itu adalah Romi Gonen, Doron Steinbrecher dan Emily Damari, yang semuanya saat ini sudah berkumpul kembali orang tua mereka. Ketiganya dalam kondisi sehat. Damari yang kehilangan dua jarinya karena tertembak saat penculikan, tampak tersenyum dan menyambut ibunya.         

“Saya ingin mengatakan pada Anda (Damari, Gonen, dan Steinbrecher), bangsa ini menyambut kedatangan Anda,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.    

Ketiga sandera yang dibebaskan Hamas itu, dipertemukan dengan keluarga mereka di Sheba Medical Center. Pertemuan tersebut diwarnai isak-tangis dan tawa gembira. Dalam serangan 7 Oktober 2023, Hamas menculik sekitar 250 sandera.    

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus