Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

FPCI Gelar Diskusi Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Cina

FPCI menggelar diskusi 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Cina yang menyoroti peran kedua negara menjaga perdamaian dan stabilitas global

18 Januari 2025 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis Cina (IDCPC) Liu Jianchao (kiri) dan Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal dalam diskusi peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Cina di Mandarin Oriental, Menteng, Jakarta, 18 Januari 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Kedutaan Besar Cina di Jakarta menggelar diskusi peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Cina di Mandarin Oriental, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 18 Januari 2025. Dalam acara itu, Menteri Departemen Hubungan Internasional Komite Sentral Partai Komunis Cina (IDCPC) Liu Jianchao menyoroti arah kebijakan luar negeri Cina serta kebijakan ekonomi dan sosialnya pada 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Liu, hubungan bilateral Indonesia dan Cina di masa depan punya prospek yang bagus, termasuk peran kedua negara dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global. Dia meyakinkan Cina sebagai negara besar memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan perannya di tingkat dunia. Sebelumnya pada  pidato Tahun Baru 2025, Presiden Cina Xi Jinping menyoroti komitmen Beijing terhadap reformasi tata kelola global dan solidaritas negara Global South.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendiri sekaligus Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menilai komitmen Cina bukan omong kosong karena bisa dibuktikan melalui kepemimpinan Cina dalam forum-forum multilateral seperti BRICS, APEC, dan G20, serta pengembangan proyek Belt and Road Initiative (BRI) yang melibatkan 146 negara pada 2023. FPCI juga menyebut Cina punya berperan penting untuk mendorong investasi dan pengembangan sumber daya, mendukung target Presiden Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen selama masa jabatan pertamanya. 

"Peringatan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Cina menunjukkan hubungan yang erat antara kedua negara. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kerja sama di berbagai sektor serta sejumlah pertemuan tingkat tinggi yang signifikan selama satu dekade terakhir," demikian keterangan FPCI. 

Hubungan Indonesia dan Cina semakin erat pada 2024 dengan kunjungan kenegaraan pertama Presiden RI Prabowo Subianto ke Cina, yang menghasilkan penandatanganan beberapa perjanjian bilateral penting. Salah satu sorotan utama dari kemitraan ini adalah peresmian Kereta Cepat KCIC rute Jakarta-Bandung, sebuah proyek unggulan di bawah inisiatif China’s Belt and Road Initiative milik Cina. Proyek ini dinilai menunjukkan pengaruh ekonomi signifikan Cina di Indonesia. 

Selain itu, pada 2023 sebanyak 790 ribu turis Cina plesiran ke Indonesia. Angka ini menjadikan Cina sebagai sumber wisatawan terbesar keempat bagi Indonesia. Hubungan yang kuat antara kedua negara juga tercermin dalam kemajuan di berbagai bidang kerja sama, termasuk sumber daya mineral, ekonomi digital, dan kendaraan listrik. 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

 

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus